Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pidato prabowo sidang pbb
Presiden, Prabowo Subianto bicara dalam High Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two State Solution di sela kegiatan High Level Week UNGA di Markas Besar PBB, New York, Senin (21/9/2025). (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • Komitmen Indonesia terhadap keamanan dan perdamaian

    • Prabowo menegaskan pentingnya menghormati hak Israel untuk hidup aman.

  • Indonesia siap mengerahkan pasukan penjaga perdamaian untuk menciptakan stabilitas di Gaza dan wilayah lain.

  • Pengakuan terhadap Palestina dan keseimbangan diplomasi

    • Prabowo menekankan pengakuan negara Palestina sebagai langkah penting untuk mengakhiri bencana kemanusiaan di Gaza.

  • Mendukung kedua pihak agar tercipta kedamaian dengan keseimbangan diplomasi.

  • Reaksi dan implikasi bagi Indonesia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times –  Presiden Indonesia, Prabowo Subianto menarik perhatian media Israel setelah pidatonya di Majelis Umum PBB yang menyoroti isu Palestina dan Israel, pada Selasa (23/4/2025). Salah satunya The Jerusalem Post, yang menyoroti pernyataan Prabowo yang menyangkut Israel dalam pidatonya.

Media tersebut melaporkan bahwa Prabowo menegaskan pentingnya menghormati hak Israel untuk hidup aman dan mengakhiri pidatonya dengan mengucapkan kata Ibrani "Shalom," yang berarti perdamaian. 

Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap solusi dua negara dan menyampaikan bahwa Indonesia akan mengakui Israel pada saat yang sama Israel mengakui Palestina. “Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara untuk masalah Palestina. Hanya ini yang akan membawa perdamaian,” ujar Prabowo dikutip The Jerusalem Post.

1. Komitmen Indonesia terhadap keamanan dan perdamaian

Media tersebut menulis, Presiden Prabowo menegaskan bahwa dunia harus memberikan penghormatan terhadap hak Israel untuk hidup dalam keamanan. Prabowo menjanjikan Indonesia akan mendukung semua jaminan keamanan bagi Israel, sambil tetap memegang teguh dukungan terhadap negara Palestina.

Selain itu, Prabowo juga menyatakan kesiapan Indonesia mengerahkan pasukan penjaga perdamaian untuk membantu menciptakan stabilitas.

"Jika dan ketika Dewan Keamanan PBB dan majelis besar ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20 ribu atau bahkan lebih putra-putri kita untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza," tegasnya. Ia pun menyatakan kesediaan yang sama untuk ikut misi penjaga perdamaian di wilayah lain seperti Ukraina, Sudan, dan Libya.

2. Pengakuan terhadap Palestina dan keseimbangan diplomasi

Suasana General Assembly Hall di Markas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), di kota New York, Amerika Serikat, Senin sore (22/9/2025) saat Presiden Prabowo pidato. (IDN Times/Uni Lubis)

Sementara itu, The Times of Israel melaporkan Presiden Prabowo menegaskan, pengakuan terhadap negara Palestina adalah langkah penting untuk mengakhiri bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Prabowo memuji negara-negara yang telah mengakui Palestina, termasuk Prancis, Inggris, Kanada, dan Australia.

“Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat dalam sejarah. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” ujar Prabowo yang dikutip The Times of Israel.

Pidato Prabowo dinilai menampilkan keseimbangan diplomasi Indonesia dengan mendukung kedua pihak agar tercipta kedamaian. Prabowo menekankan bahwa kekuatan militer tidak dapat menghasilkan kebenaran dan yang paling dibutuhkan adalah perdamaian yang adil serta penghormatan terhadap hak kedua negara. Pernyataan ini dinilai menjadi sinyal penting bagi komunitas internasional mengenai posisi Indonesia dalam konflik Israel-Palestina.

3. Reaksi dan implikasi bagi Indonesia

Prabowo sedang Pidato di Sidang PBB. (Dok. ANTARA).

Media Israel secara khusus mengamati pidato Presiden Prabowo karena Indonesia belum memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Langkah Prabowo yang secara eksplisit mengatakan Indonesia akan mengakui Israel setelah pengakuan Palestina menimbulkan perhatian di dunia internasional, terutama karena Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia. Pernyataan itu membuka ruang dialog baru bagi kemungkinan normalisasi hubungan di masa depan.

Keputusan Indonesia untuk terlibat aktif dalam misi perdamaian internasional juga menegaskan posisi strategis negara ini di arena global. Kesediaan mengirim pasukan penjaga perdamaian di berbagai wilayah konflik menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas dunia sekaligus memperkuat peran di panggung internasional.

Editorial Team