Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
175543487568a1cf7b9765a_WhatsApp_Image_2025_08_17_at_14_45_17__4_.jpeg
Upacara HUT ke-80 RI di Kabul, Afghanistan. (Dok. KBRI Kabul)

Intinya sih...

  • Peringatan HUT RI ke-80 di KBRI Kabul diramaikan dengan berbagai lomba khas perayaan 17 Agustus, melibatkan warga negara Afghanistan untuk menunjukkan nilai inklusifitas dalam perayaan kemerdekaan.

  • Suasana penuh keakraban menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan Indonesia dapat dirayakan di mana pun, termasuk di tengah tantangan situasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kabul menyelenggarakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu (17/8/2025). Upacara berlangsung di halaman belakang kompleks KBRI Kabul dengan penuh khidmat, dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Kabul, Dr. Nanda Avalist, yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Acara tersebut dihadiri jajaran home staff, pegawai setempat, tenaga harian lepas (THL), serta perwakilan masyarakat Indonesia yang bermukim di Afghanistan.

1. Makna 8 dasawarsa kemerdekaan

Upacara HUT ke-80 RI di Kabul, Afghanistan. (Dok. KBRI Kabul)

Dalam sambutannya, Nanda menekankan pentingnya menjadikan delapan dasawarsa kemerdekaan Indonesia sebagai momentum menjaga semangat perwakilan Indonesia di luar negeri dalam mengamalkan amanat konstitusi, yakni ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

Sebagai ujung tombak diplomasi Indonesia di Afghanistan, seluruh personel KBRI Kabul diharapkan senantiasa memelihara sikap patriotisme dan nasionalisme dalam melaksanakan tugas, sekaligus menjaga keutuhan NKRI sebagai warisan para pahlawan. Hal itu dinilai penting terutama di tengah derasnya arus keterbukaan informasi global saat ini.

“Memaknai kemerdekaan juga berarti menghargai kinerja lembaga negara yang telah mendampingi perjalanan Indonesia hingga kini, dengan tetap mengedepankan prinsip check and balances melalui diskusi kebijakan yang bertanggung jawab,” ujar Nanda, dalam keterangan tertulisnya.

Ia juga mengutip pidato Presiden RI dalam Sidang Tahunan MPR RI pada 15 Agustus lalu. “Tujuan kemerdekaan sesungguhnya ialah ketika wong cilik iso gemuyu, ketika orang kecil bisa tertawa bahagia,” kata Nanda.

2. Meriah dengan lomba 17-an

Upacara HUT ke-80 RI di Kabul, Afghanistan. (Dok. KBRI Kabul)

Selain upacara, peringatan HUT RI ke-80 di KBRI Kabul juga diramaikan dengan berbagai lomba khas perayaan 17 Agustus. Sejumlah lomba antara lain bulutangkis, bola voli, makan kerupuk, lomba kelereng, hingga lomba memasukkan paku ke dalam botol.

Menariknya, lomba-lomba tersebut tidak hanya diikuti oleh home staff dan pegawai setempat, tetapi juga melibatkan tenaga harian lepas (THL) yang adalah warga negara Afghanistan. Kehadiran mereka menambah semangat kebersamaan lintas bangsa dan budaya, sekaligus memperlihatkan nilai inklusifitas dalam perayaan kemerdekaan.

3. Momentum kebersamaan

Upacara HUT ke-80 RI di Kabul, Afghanistan. (Dok. KBRI Kabul)

Suasana penuh keakraban tampak sepanjang rangkaian acara. Perayaan ini menjadi simbol bahwa semangat kemerdekaan Indonesia dapat dirayakan di mana pun, termasuk di tengah tantangan situasi politik Afghanistan.

Dengan semangat 80 tahun kemerdekaan, KBRI Kabul menegaskan komitmennya untuk terus mengemban tugas diplomasi, mempererat hubungan dengan masyarakat lokal, sekaligus menjaga nasionalisme di kalangan diaspora Indonesia.

Editorial Team