Canberra, IDN Times - Namanya FX Harsono. Saya pertama kali melihat beliau di Wisma Indonesia, kediaman Duta Besar Indonesia untuk Australia, Kristiarto Legowo, pada Kamis (20/6) malam lalu di Canberra. Gaya berpakaiannya sederhana, sorot matanya teduh, cara berbicaranya juga menyenangkan.
Lahir pada tahun 1949, Harsono, begitu ia ingin dipanggil, sudah kenyang melewati zaman pergulatan sosial-politik yang melanda Indonesia, bahkan masih terjadi hingga saat ini. Berbicara dengannya seperti membaca buku baru dengan isi yang menarik. Ia menceritakan proses pembuatan karya seni hingga esensinya dengan tanpa berupaya menggurui. Ia menceritakan semuanya secara santai, tenang, dan mengalir, seperti percakapan antara satu teman dengan teman yang lainnya, kendati usia di antara kami berdua terpaut empat dekade lebih.
Jumat siang (21/6) itu, difasilitasi oleh Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia, saya berjumpa dan berbicara lebih banyak dengan FX Harsono di National Gallery of Australia (NGA), Canberra, Australia.