Melansir dari The Guardian, dalam surat yang dikeluarkan sebelum hasil akhir pemilu diumumkan, Perdana Menteri Boris Johnson berusaha untuk menumpulkan serangan Sturgeon dengan mendesak menteri pertama dan lawan-lawannya di Wales dan Irlandia Utara untuk bergabung dengan pertemuan puncak pemulihan pandemik di seluruh Inggris yang melibatkan keempat pemerintah.
Johnson menyampaikan bahwa pemerintah Inggris berkepentingan untuk bekerja sama, dia mengatakan kepada Sturgeon, “Saya sangat percaya bahwa kepentingan orang-orang di seluruh Inggris Raya dan khususnya orang-orang Skotlandia dilayani dengan paling baik ketika kita bekerja sama. Kami telah menunjukkannya melalui peluncuran vaksin. Tim Inggris sedang beraksi, dan saya berkomitmen kembali kepada pemerintah Inggris untuk bekerja dengan pemerintah Skotlandia dalam semangat kerja sama ini."
Namun, pmerintah Skotlandia dan Wales cenderung memandang hal ini sebagai sinis. Sturgeon dan Menteri Pertama Wales Mark Drakeford, yang juga memenangkan mandat baru dalam pemilihan Wales, berulang kali meminta Johnson dan pendahulunya Theresa May untuk bekerja sama dalam kesepakatan pasca-Brexit, Inggris dengan UE, dan kebijakan ekonomi Inggris lainnya.
Dalam suratnya, Johnson yang menyampaikan bahwa dia ingin kerja kolaboratif "untuk kepentingan orang yang kami layani", terdengar lebih lembut daripada yang disampaikannnya dalam sebuah wawancara pada hari Jumat malam, ketika dia mengatakan dia berpikir "referendum dalam konteks saat ini tidak bertanggung jawab dan sembrono."
Sturgeon telah menyampaikan bahwa pemerintah Skotlandia siap untuk pertempuran konstitusional dengan Johnson, dia menyampaikan pada Jumat malam bawa pemerintahnya akan membuat undang-undang untuk pemungutan suara "dan jika Boris Johnson ingin berhenti, dia harus pergi ke pengadilan". Hal itu dapat memaksa pemerintah Inggris masuk ke dalan wilayah yang secara politik berbahaya, yaitu meminta Mahkamah Agung Inggris untuk membatalkan undang-undang itu.
"Jika ini terjadi di hampir semua negara demokrasi lain di dunia, itu akan menjadi diskusi yang tidak masuk akal. Jika orang-orang di Skotlandia memilih mayoritas pro-kemerdekaan di parlemen Skotlandia, tidak ada politisi yang berhak menghalangi itu."