Menelusuri Dugaan Ukraina Menggelapkan Bantuan dari Barat

Jakarta, IDN Times - Pejabat Pentagon mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa Ukraina melakukan penyalahgunaan puluhan miliar bantuan yang telah diberikan dari para sekutunya, sejak awal Rusia mulai menginvasi negara tersebut.
Hingga saat ini, bantuan militer yang telah diberikan untuk Kyiv telah mencapai angka 50 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (761,9 triliun) sejak awal invasi dilakukan Rusia. Lebih dari setengah dari bantuan tersebut disediakan oleh AS, sehingga memicu kritik dari beberapa politisi.
Dalam sidang majelis rendah yang di adakan pada awal tahun ini, saat anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR menanyai Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan, Colin Kahl. Dia juga menjawab bahwa tidak ada bukti bahwa Ukraina mengalihkan bantuan ke pasar gelap.
1. Partai Republik meminta peningkatan pengawasan dalam bantuan untuk Ukraina
Melansir Military, Inspektur Jenderal Pentagon, Robert Storch, memberikan kesaksian pada Selasa (28/2/2023), bahwa pihaknya juga belum mendapatkan bukti tentang dugaan itu dari peralatan sensitif yang hilang atau dialihkan oleh Ukraina.
Sementara saat sidang majelis rendah berlangsung, Partai Republik dengan menggunakan mayoritas DPR baru mereka akan meningkatkan pengawasan terhadap bantuan hampir 100 miliar dolar AS (1,5 kuadriliun) untuk Ukraina yang telah disisihkan AS.
Di sisi lain, para petinggi dari Partai Republik lainnya, termasuk Ketua Komite Angkatan Bersenjata, Mike Rogers (R-Ala) terus memberikan kritikan terhadap pemerintahan Biden karena diklaim lambat dalam pemberian senjata canggih untuk Ukraina. Kelambanan pemberian senjata cangih itu, menimbulkan kekhawatiran tentang membantu prioritas Ukraina atau justru bantuan tersebut disalahgunakan.