Jakarta, IDN Times – Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi salah satu sengketa terpanjang dan paling kompleks dalam sejarah modern. Wilayah sengketa yang terbentang antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania ini menjadi sumber ketegangan sejak awal abad ke-20, dipicu oleh klaim kenegaraan dari dua pihak yang sama-sama menganggap tanah tersebut sebagai miliknya.
Dikutip dari CFR Education, konflik ini berakar dari keputusan PBB tahun 1947 yang membagi wilayah Palestina menjadi dua negara yaitu, Yahudi dan Arab yang justru memicu gelombang kekerasan dan perang berulang di Timur Tengah. Menurut analis Timur Tengah, Dr. Fadi al-Khatib, konflik ini tidak hanya berkisar pada perebutan wilayah, tetapi juga menyangkut identitas, agama, dan politik global.
“Selama kedua belah pihak masih melihat tanah itu sebagai simbol eksistensi, perdamaian sejati akan sulit dicapai,” ujarnya. Meskipun berbagai perjanjian damai telah diupayakan, seperti Camp David (1979), Oslo (1993), hingga Abraham (2020), akar konflik belum benar-benar terselesaikan.