Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth tiba di Korea Selatan, Senin (3/11/2025), untuk kunjungan resmi yang menyoroti masa depan aliansi militer kedua negara dan ketegangan di Semenanjung Korea. Salah satu agenda pentingnya adalah kunjungan ke zona demiliterisasi (DMZ), perbatasan paling tegang di dunia yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara.
Kunjungan ke DMZ sering kali menjadi simbol kuat dari komitmen Washington terhadap keamanan Seoul, dan juga pesan langsung bagi Pyongyang bahwa kerja sama militer antara AS dan Korea Selatan tetap solid.
Hegseth dijadwalkan didampingi Menteri Pertahanan Korea Selatan Ahn Gyu-back dalam tur ke desa gencatan senjata Panmunjom, lokasi di mana kedua Korea menandatangani perjanjian gencatan senjata pada 1953. Ini menjadi kunjungan pertama Hegseth ke kawasan tersebut sejak menjabat, dan datang pada saat hubungan antara Korea Utara dan dunia luar kembali menegang akibat uji coba rudal hipersonik terbaru yang dilakukan Pyongyang.
Menurut pejabat pertahanan AS, kunjungan ini juga akan menjadi kesempatan bagi Hegseth untuk meninjau kesiapan pasukan gabungan AS-Korsel yang terdiri dari sekitar 28.500 tentara Amerika di wilayah Korea Selatan.
Langkah simbolik ini juga diharapkan memperkuat kepercayaan publik Korea Selatan terhadap komitmen AS di tengah pembicaraan mengenai penyesuaian peran militer Washington di Asia Timur.
