Menlu AS: Gencatan Senjata di Ukraina Akan Terjadi dalam Hitungan Hari

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, mengatakan bahwa gencatan senjata di Ukraina sudah di depan mata. Ia menyebut Ukraina sudah setuju dan Rusia akan menyetujuinya dalam hitungan hari.
"Persetujuan gencatan senjata Rusia-Ukraina kemungkinan akan disetujui. Dalam beberapa hari ke depan, tidak ada lagi adu tembak, roket, misil, peluru, artileri yang ditembakkan kedua belah pihak," ungkapnya pada Rabu (12/3/2025), dilansir The Kyiv Independent.
Sehari sebelumnya, Ukraina menyatakan setuju dengan tawaran gencatan senjata selama 30 hari dari AS setelah perundingan kedua negara. Alhasil, Washington bersedia mengirimkan kembali bantuan militer ke Ukraina lewat Polandia.
1. AS mendesak Rusia setujui gencatan senjata
Rubio mengatakan bahwa AS mendesak Rusia menerima proposal gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina. Washington akan menghubungi Moskow untuk memberikan keterangan detail proposal tersebut.
"Kami masih menunggu respons Rusia dan kami mendesak mereka menyetujuinya untuk mengakhiri peperangan. Ukraina sudah menyetujui gancatan senjata selama sebulan penuh yang kemungkinan juga disetujui oleh Rusia," terangnya, dikutip The Moscow Times.
Saat transit di Irlandia, Rubio menyebut bahwa AS dan Ukraina sudah membicarakan soal penyerahan teritori Ukraina kepada Rusia. Ia menyebut bahwa ini dilakukan untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Dalam dialog di Arab Saudi, ia mengungkapkan bahwa tidak ada solusi militer yang dapat mengakhiri konflik di Ukraina. Rubio mendesak Rusia dan Ukraina bersedia memahami satu sama lain untuk menyetujui perjanjian perdamaian.