Dua warga tengah duduk di tengah reruntuhan bangunan di Gaza (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)
Lammy juga mengumumkan tambahan dana sebesar 40 juta poundsterling untuk bantuan kemanusiaan di Gaza tahun ini, termasuk 7,5 juta poundsterling untuk badan amal bantuan medis garis depan UK-Med guna mendukung operasi vital mereka di Gaza dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa Inggris juga akan menyediakan dana sebesar 20 juta poundsterling untuk mendukung layanan penting UNRWA bagi pengungsi Palestina.
"Pendanaan ini akan menyediakan makanan darurat, tempat tinggal, dan dukungan lainnya bagi lebih dari 2 juta orang, serta mendukung pekerjaan UNRWA yang lebih luas di seluruh kawasan," demikian pernyataan tersebut.
Beralih ke situasi di Tepi Barat, Lammy mengatakan, apa yang terjadi di wilayah Palestina yang diduduki adalah laju ekspansi permukiman yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Menyusul kengerian di Gaza, terdapat kampanye yang semakin gencar untuk mencegah terbentuknya negara Palestina di masa depan di Tepi Barat. Ini didukung oleh (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, didorong oleh para menterinya. Ini didorong oleh ideologi ekstremis yang ingin mencekik solusi dua negara, satu-satunya jalan menuju perdamaian dan keamanan abadi,” kata Lammy.
“Kita melihatnya, dalam laju ekspansi permukiman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam tingkat kekerasan pemukim yang mengejutkan, bahkan terorisme pemukim, karena itulah serangan ideologis yang paling mengerikan,” ujar dia.
Beralih ke rencana Israel untuk membangun unit-unit baru di wilayah E1 Yerusalem timur yang diduduki, Lammy menggarisbawahi, rencana ini sama sekali tidak dapat diterima, ilegal, dan tidak boleh terjadi.