Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Youtube Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (dok. Youtube Kemlu RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi kembali mempertanyakan sikap Dewan Keamanan PBB terkait konflik di Jalur Gaza yang makin memprihatinkan.

Retno berbicara dalam Debat Terbuka DK PBB di New York, Amerika Serikat (AS) tentang kondisi Gaza, pada Selasa (23/1/2024) malam waktu setempat atau Rabu (24/1/2024).

“Saya ingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional, dan bukan untuk mentoleransi perang apalagi genosida,” kata Retno dalam keterangannya, hari ini.

1. Komitmen Indonesia untuk terus dukung Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di debat terbuka DK PBB, Januari 2024. (dok. UN TV)

Kehadiran Retno yang ketiga kalinya di DK PBB adalah untuk mempertegas lagi posisi Indonesia yang akan terus mendukung Palestina serta menyerukan lagi gencatan senjata di Gaza.

“Saya juga mengingatkan Piagam PBB secara jelas mengatur bahwa resolusi DK PBB bersifat mengikat dan harus dilaksanakan. Pertanyaan saya kepada DK PBB adalah: sudah berapa banyak resolusi mengenai Palestina telah diadopsi? Dan berapa banyak yang telah dilaksanakan?” ucap Retno. 


“Sebagai catatan, pertanyaan tersebut memang sengaja saya sampaikan ke DK karena saya melihat banyak resolusi yang dilanggar terkait Palestina namun tidak pernah ada sanksi kepada para pelanggar,” tuturnya lagi.

2. Palestina harus diberi keanggotaan penuh di PBB

Rapat Dewan Keamanan PBB di New York, AS. (dok. UN)

Selain itu, Retno juga mendesak agar Palestina diberi keanggotaan penuh di PBB. “Hal ini penting untuk memulai upaya yang adil dan seimbang dalam mencapai Two State Solution, menghentikan agresi brutal Israel,” tegas Retno.

Indonesia juga menuntut penghentian aliran senjata ke Israel. Setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh warga sipil tak bersalah di Gaza dan Tepi Barat.

3. Jumlah korban tewas di Gaza mencapai 25 ribu orang

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sementara, jumlah korban tewas di Jalur Gaza terus bertambah. Hingga kini, korban tewas mencapai 25.205 orang dan 62 ribu orang terluka.

Warga Palestina juga terpaksa berjalan ke perbatasan Rafah untuk mengungsi. Mereka juga mengalami pemadaman komunikasi dalam sepekan terakhir.

Editorial Team