Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Kamboja Sok Chenda Sophea. (dok. Kemlu RI)
Menyangkut isu ekonomi, Retno mengapresiasi kepercayaan Kamboja terhadap produk-produk Indonesia. Nilai perdagangan kedua negara terus meningkat di mana tahun lalu hampir mencapai 1 miliar dolar AS.
Angka ini tentu masih dapat ditingkatkan, menurut Retno. Oleh karena itu, Indonesia dan Kamboja sepakat untuk mendorong kemitraan business-to-business. Retno juga mengundang para pebisnis Kamboja untuk mengunjungi Pameran Produk dan Jasa “Sousdey Indonesia” bulan September 2024 yang akan diadakan oleh KBRI Phnom Penh.
“Saya juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama ketahanan pangan dan investasi dan ketertarikan serta kesiapan sejumlah perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di bidang industri pangan dan infrastruktur di Kamboja. Untuk itu, saya meminta dukungan Pemerintah Kamboja untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi ke Kamboja,” tuturnya.
Untuk kerja sama sosial budaya, Retno mendorong agar dapat difinalisasi MoU kerja sama kebudayaan yang dapat memperkuat kolaborasi pelestarian benda-benda bersejarah, serta soal konektivitas di mana Indonesia dan Kamboja sepakat mendorong joint studies untuk pelayaran langsung dan pembukaan jalur penerbangan langsung untuk destinasi baru.