Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menlu RI Retno Marsudi di Breakfast Summit (Dok. Billy PTRI New York)
Menlu RI Retno Marsudi di Breakfast Summit (Dok. Billy PTRI New York)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengungkap bahwa Jepang mengeluarkan beberapa inisiatif baru untuk Asia Tenggara senilai miliaran dolar. Hal ini memperkuat survei The State of Southeast Asia 2023 oleh ISEAS Institute, yang menyebut Jepang sebagai the most trusted major power bagi masyarakat Asia Tenggara.

“Nilai kepercayaannya mencapai 54,4 persen dan ini juga terefleksi di dalam pertemuan KTT ASEAN-Jepang. Oleh karena itu, trust ini harus terus dipupuk dan diperkuat agar Kemitraan ASEAN–Jepang dapat terus membawa manfaat bagi generasi selanjutnya,” kata Retno dalam siaran persnya pada Minggu (17/12/2023).

1. Deretan inisiatif baru Jepang untuk ASEAN

Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida menyampaikan visi bersama hasil dari KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang (dok. Sekretariat Presiden)

Di antara inisiatif baru yang diluncurkan Jepang adalah:

  • Partnership to Co-Create a Future with the Next Generation, yaitu program pengenalan budaya dengan nilai komitmen 15 miliar Yen atau sekitar 105,5 juta dolar AS.
  • ASEAN Japan Co-Creation Initiative for the Next Generation Automotive Industry. Jepang menyiapkan dana 1 miliar dolar AS untuk implementasi proyek kerja sama pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan.
  • Pembentukan Asia Zero Emission Center di lembaga riset ekonomi ERIA, sebagai bentuk dukungan untuk menyusun peta jalan menuju Nol Emisi di Kawasan.
  • Co-Creation for Common Agenda Initiative yang akan meningkatkan kolaborasi dan investasi di bidang konektivitas, perubahan iklim, penguatan UMKM dan startup, dengan nilai komitmen 35 miliar dolar AS.

2. Jepang-ASEAN siapkan masyarakat untuk Revolusi Industri 5.0

Menlu RI Retno Marsudi dalam dilaog seputar Rohingnya (Dok. Kemlu RI)

Pada saat yang sama, Retno juga mengharapkan hubungan ASEAN-Jepang berorientasi untuk masa depan, dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko “Jokowi” Widodo juga mengharapkan relasi kedua pihak bisa membantu mempersiapkan masyarakat untuk Revolusi Industri 5.0.

Menurut Jokowi, hal itu bisa terwujud jika kedua pihak fokus pada peningkatan kualitas talenta melalui kerja sama pendidikan, research development, dan pengembangan ekonomi digital

“Termasuk peningkatan mobilitas masyarakat, khususnya agar angkatan kerja ASEAN yang besar dapat mendukung kebutuhan Jepang yang tinggi untuk tenaga kerja profesional yang terampil,” kata Retno.

3. ASEAN-Jepang upayakan perdamaian kawasan

Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida menyampaikan visi bersama hasil dari KTT Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang (dok. Sekretariat Presiden)

Selain soal revolusi industri, kedua entitas juga membahas upaya menjaga perdamaian di kawasan. Sebab, kata Retno, pertumbuhan ekonomi tidak akan dirasakan optimal oleh masyarakat tanpa perdamaian serta keamanan.

“Presiden menggarisbawahi tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta demografi penduduk muda yang besar akan sia-sia, apabila stabilitas dan perdamaian tidak terjaga. Karena itu, ASEAN dan Jepang harus bahu membahu menjadi bagian dari solusi untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan,” beber Retno.

Editorial Team