Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. (twitter.com/@RusEmbJakarta)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuding sanksi dari Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara tertentu, termasuk Iran, membuat mereka tidak bisa memperbaharui suku cadang transportasi.

Hal ini membuat kecelakaan nahas yang dialami Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amirabdollahian serta beberapa pejabat lainnya. Mereka semua tewas dalam insiden jatuhnya helikopter di sebuah pegunungan di wilayah Tabriz.

“Amerika tidak menyangkal hal ini, namun kenyataannya adalah negara-negara yang terkena sanksi oleh AS tidak bisa menerima suku cadang baru di bidang penerbangan,” kata Lavrov, dikutip dari IRNA, Rabu (22/5/2024).

“Ketika suku cadang tidak ada, hal ini berhubungan langsung dengan tingkat keselamatan orang-orang di negara itu, termasuk para pejabatnya,” ucap Lavrov.

Sejak 2018, Iran memang berada di bawah sanksi AS terkait program nuklir Iran. Sanksi tersebut jelas membatasi akses Iran terhadap suku cadang dan memaksa Teheran untuk bergantung kepada kemampuannya sendiri untuk meningkatkan armada penerbangannya.

1. Prosesi pemakaman sudah dimulai sejak kemarin

Prosesi pemakaman jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi telah dimulai hari ini. Rangkaian prosesi ini digelar di beberapa kota di Iran.

Rencananya Raisi bakal dimakamkan di kampung halamannya, Kota Mashhad. Dalam situasi berduka ini, Iran menetapkan lima hari masa berkabung terhitung sejak kemarin.

Prosesi pemakaman juga ada di Kota Tabriz, lokasi di mana helikopter yang membawa Raisi dan rombongan pejabat Iran, jatuh pada Minggu kemarin.

2. Upacara besar bakal digelar hari ini di Teheran

Editorial Team

Tonton lebih seru di