Ebrahim Raisi Tewas, Iran Bakal Gelar Pilpres 28 Juni

Jakarta, IDN Times - Presiden Iran Ebrahim Raisi yang tewas karena kecelakaan helikopter membuat Iran harus menggelar pemilihan presiden lagi.
Dilansir dari IRNA, Selasa (21/5/2024), sesuai dengan Pasal 131 Konstitusi Republik Islam Iran menyatakan bahwa pembentukan dewan untuk mengatur eksekutif negara dilakukan dalam jangka 50 hari setelah presiden meninggal.
“Pemilihan presiden akan digelar 28 Juni,” sebut laporan kantor berita Iran tersebut.
1. Wakil presiden ambil alih kekuasaan untuk sementara
Berdasarkan konstitusi Iran, jika presiden meninggal atau tidak mampu, maka wakil presiden pertama akan mengambil alih.
Adapun saat ini Muhammad Mukhber menjadi wakil presiden Ebrahim Raisi setelah ditunjuk pada Agustus 2021 lalu.
Muhammad Mukhber merupakan seorang politikus Iran kelahiran 26 Juni 1955. Ia akan menjadi Penjabat Presiden setelah Ebrahim Raisi dipastikan tewas dalam insiden kecelakaan jatuhnya helikopter, Minggu kemarin.
2. Mukhber sempat diberi sanksi oleh Uni Eropa

Selain itu, Mukhber merupakan mantan kepala Pelaksana Perintah Imam Khomeini (EIKO), ketua dewan di Bank Sina dan Wakil Gubernur Provinsi Khuzestan.
Ia menjabat sebagai perwira di korps medis Korps Pengawal Revolusi Islam selama Perang Iran-Irak . Pada Oktober 2022, ia dikirim ke Moskow bersama dengan pejabat senior IRGC dan pejabat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi untuk menyelesaikan perjanjian pengiriman drone Shahed dan rudal permukaan ke permukaan ke Rusia guna mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Pada Juli 2010 silam, Uni Eropa memasukkan nama Mukhber ke dalam daftar orang yang diberikan sanksi atas dugaan keterlibatan rudal nuklir. Setelah lewat dua tahun, sanksi ini menghapus Mukhber dari daftar tersebut.
3. Ali Bagheri Kani jadi Penjabat Menlu Iran
Tak hanya Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian juga turut tewas dalam kecelakaan nahas tersebut. Posisi menlu Iran kini diduduki sementara oleh Ali Bagheri Kani.
Penunjukan Ali Bagheri Kani sebagai Penjabat Menteri Luar Negeri Iran dilakukan usai rapat Dewan Kabinet Iran. Ali Bagheri Kani, pernah menjadi delegasi Iran dalam negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat (AS) mengenai masalah nuklir dan pertukaran tahanan.