Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono menyatakan bahwa joint statement antara Indonesia dan China, diharapkan tak dipahami lebih dari sekadar teks.
Hal ini merujuk pada joint statement antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada 9 November 2024. Ada sebuah paragraf yang diduga terkait dengan klaim tumpang tindih di Laut China Selatan.
"Tolong tidak dipahami lebih dari sekadar teks. Jadi kan bagaimana kita memanfaatkan segala sumber daya yang ada," kata Sugiono kepada awak media usai menghadiri Conference on Indonesian Foreign Policy 2024 di Jakarta, Sabtu (30/11/2024).
"Jangan dipersepsikan ke mana-mana dulu kan belum. Ini baru joint statement, nanti baru akan dibentuk," ucap dia.