3 Warga AS yang Dipenjara di China Dibebaskan dalam Pertukaran Tahanan

- Tiga warga AS dibebaskan dari penjara di China dalam pertukaran tahanan dengan Beijing.
- Presiden AS, Joe Biden, membahas masalah penahanan warganya langsung kepada Presiden China, Xi Jinping.
- Kesepakatan pembebasan melibatkan pembebasan seorang warga China yang dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di AS atas tuduhan spionase.
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Rabu (27/11/2024) mengatakan bahwa tiga warganya yang telah dipenjara selama bertahun-tahun di China telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan dengan Beijing. Mereka kini sedang dalam perjalanan kembali ke AS.
Ketiga tahanan tersebut adalah Mark Swidan, Kai Li, dan John Leung. Swidan menghadapi hukuman mati atas tuduhan narkoba, sementara Li dan Leung dipenjara atas tuduhan spionase. Pemerintah AS sebelumnya telah menetapkan mereka sebagai tahanan yang ditahan secara tidak sah oleh China.
“Mereka akan segera kembali dan berkumpul kembali dengan keluarga mereka untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
1. Seorang warga China yang ditahan di AS dibebaskan dalam kesepakatan ini
Presiden AS, Joe Biden, telah membahas masalah penahanan warganya secara langsung kepada Presiden China, Xi Jinping, ketika keduanya bertemu di KTT APEC di Peru awal bulan ini. Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, juga mendesak agar mereka dipulangkan dalam kunjungannya ke China pada Agustus 2024.
“Berkat upaya dan diplomasi Pemerintahan ini dengan RRC (Republik Rakyat China), semua warga Amerika yang ditahan secara tidak sah di RRC dapat pulang,” kata Sullivan.
Kesepakatan ini dilaporkan melibatkan pembebasan seorang warga China, Xu Yanjun, 42 tahun, yang dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di AS atas tuduhan spionase. Menurut Departemen Kehakiman, Xu adalah perwira intelijen pemerintah China pertama yang diekstradisi ke AS untuk diadili.
Pada Rabu pagi, Xu tidak lagi terdaftar sebagai tahanan dalam sistem biro penjara AS, dilansir dari BBC.
2. Senator dari kedua partai politik apresiasi pembebasan tersebut
Pembebasan ketiga warga negara AS itu menuai pujian dari senator kedua partai politik. Senator Republik, Ted Cruz dari Texas, mengaku sangat gembira mendengar berita tersebut, sementara senator Demokrat, Chuck Schumer, mengatakan bahwa ia telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mencoba menjamin pembebasan Li.
“Bahkan ketika rasanya tidak ada harapan, kami tidak pernah berhenti percaya bahwa suatu hari nanti Li akan kembali ke rumah,” kata Schumer dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Associated Press.
Li, seorang imigran China yang memulai bisnis ekspor di AS, ditahan pada September 2016 setelah terbang ke Shanghai. Pria berusia 60 tahun itu ditempatkan di bawah pengawasan, diinterogasi tanpa pengacara, dan dituduh memberikan rahasia negara kepada FBI. Keluarganya dan para akvitis menyebut tuduhan itu bermotif politik. Li dihukum 10 tahun penjara.
Swidan, 48 tahun, telah ditahan sejak 2012 dan menghadapi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah atas perdagangan narkotika. Namun, ia membantah tuduhan tersebut.
John Leung, yang memimpin beberapa kelompok pro-Beijing di AS, ditangkap pada 2021. Dua tahun kemudian, pria berusia 78 tahun itu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan spionase.
3. Pemerintahan Biden telah bebaskan lebih dari 70 warga AS dari luar negeri
Kesepakatan tersebut menandai kemenangan diplomatik bagi Biden di bulan-bulan terakhir masa kepresidenannya. Pada September 2024, pemerintah juga membebaskan David Lin, seorang pendeta Kristen dari California, yang telah dipenjara di China sejak 2006 atas tuduhan penipuan.
Selama 4 tahun berkuasa, Biden telah mengupayakan pembebasan lebih dari 70 warga AS dari luar negeri, termasuk dari Rusia, Venezuela, dan Iran.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS telah menurunkan tingkat peringatan perjalanan ke China ke Level 2 pada Rabu. Warga disarankan untuk tetap berhati-hati saat bepergian ke negara Asia tersebut.
Sebelumnya, peringatan itu berada pada Level 3, yang mengimbau warga AS untuk mempertimbangkan kembali perjalanan ke China karena risiko penahanan secara tidak sah terhadap mereka.