Vilhelm Junnila. (Twitter.com/Vilhelm Junnila)
Dilansir BBC, Junnila mengatakan dia mengundurkan diri agar tidak merusak reputasi pemerintah dan Finlandia.
"Saya melihat bahwa tidak mungkin bagi saya untuk melanjutkan sebagai menteri dengan cara yang memuaskan," kata Junnila.
Pernyataannya yang berkaitan dengan Nazi disampaikan dalam acara Aliansi Nasionalis di kota Turku pada 2019, yang sedang menyelenggarakan acara untuk mengenang korban penikaman di kota itu pada dua tahun lalu.
Junnila dalam acara itu mengatakan nomor pemilihan ketua partai lokal adalah 88, nomor yang sama dengan Junnila sendiri pada pemilihan tahun yang sama. Angka 88 dalam kalangan neo-Nazi dianggap sebagai simbol sapaan "Heil Hitler", karena H adalah huruf kedelapan dalam abjad, jadi 88 menandakan "HH".
Pada Maret, dia juga membuat pernyataan yang berkaitan dengan Nazi, yang dikatakannya sebagai candaan. Pernyataan itu disampaikan saat memberi selamat kepada kandidat lain yang menerima nomor yang sama di acara kampanye Finlandia.
"Pertama-tama, selamat atas nomor pemilu yang luar biasa. Saya tahu ini adalah kartu kemenangan. Angka 88 ini, tentu saja, mengacu pada dua 'H', tapi jangan terpaku pada itu."