Perdana Menteri Giorgia Meloni. (Twitter.com/Giorgia Meloni)
Dilansir BBC, Meloni di masa lalu pernah membuat pernyataan serupa. Pada 2016, dia mengatakan bahwa "penggantian etnis" sedang berlangsung, ketika lebih dari 153 ribu imigran, kebanyakan dari Afrika, tiba di Italia.
Pada 2019, dia menuduh pemerintah saat itu berniat menghancurkan identitas Eropa dan Kristen dengan migrasi massal yang tidak terkendali.
Meloni juga pernah mengatakan bahwa organisasi yang bekerja dengan pengungsi mengabaikan warga asal Italia yang kelaparan di Venezuela, dan mendukung rencana untuk membawa orang yang berbeda identitasnya.
Ungkapan "pengganti etnis" dikaitkan dengan penggantian besar, teori konspirasi yang bependapat bahwa ada rencana rahasia untuk mengurangi populasi orang kulit putih melalui peningkatan imigrasi dan cara lain.
Pelaku penembakan 10 orang kulit hitam di sebuah toko kelontong Buffalo di Amerika Serikat diduga menulis sebuah dokumen yang mendukung teori tersebut.
Orang di balik pembantaian Christchurch 2019 di Selandia Baru menulis sebuah "manifesto" berjudul The Great Replacement, dan pembunuh massal Norwegia Anders Breivik diketahui juga mendukung teori tersebut.