Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Andrew Persons, Leslie Lee, Natalia Tjahja.jpg
Andrew Parsons di tengah memegang kartu 100 CTFP miliknya, diapit oleh Leslie Lee dan Natalia Tjahja. (Dok. TETO).

Intinya sih...

  • Program 100 CTFP gagasan Natalia Tjahja mendapat dukungan penuh dari Presiden IPC Andrew Parsons dan berbagai tokoh dunia, menunjukkan pengakuan internasional terhadap inisiatif ini.

  • Hingga September 2025, lebih dari 257 tokoh dari berbagai negara, termasuk Indonesia, telah berpartisipasi menulis pesan cinta untuk atlet difabel.

  • Kehadiran Dubes RI dan pencantuman program di situs Kemenlu RI menandakan pengakuan resmi pemerintah; Natalia mengajak masyarakat Indonesia untuk ikut mendukung program amal lanjutan “Road to Give.”

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden International Paralympic Committee/IPC, Andrew Parsons menyebut 100 Celebrities Talk for Para Athletes (100 CTFP) sebagai inisiatif yang “amazing”. Sebagai pimpinan IPC yang membawahi 180 negara, Parsons mengungkapkan bahwa pesan dari kartu program ini telah ia sampaikan di berbagai pidatonya di ajang paralimpik dunia.

Kehadiran pendiri Maria Monique Lastwish Foundation (MMLWF), Natalia Tjahja sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia dianggap sebagai pengakuan internasional atas kontribusinya dalam memperjuangkan kebahagiaan atlet difabel.

Pernyataan Andrew Parsons menjadi bukti nyata bahwa 100 CTFP memiliki daya jangkau global dan relevan dalam mengangkat nilai persahabatan, solidaritas, dan cinta bagi atlet difabel.

1. Validasi global Program 100 CTFP

Dr. Teo Koh Sock Miang, Natalia dan Low Yen Ling. (Dok. TETO).

Sebuah momen penting mewarnai dunia paralimpik internasional ketika Natalia Tjahja, hadir dalam pertemuan privat Pemerintah Singapura bersama Paralympic Singapura, pada Sabtu (20/9/2025).

Dalam forum eksklusif tersebut, Natalia duduk sejajar dengan tokoh-tokoh, seperti Presiden IPC Andrew Parsons; Menteri Negara Senior Singapura, Low Yen Ling; Presiden National Paralympic Council Singapura, Dr. Teo-Koh Sock Miang, dan Sekjen NPC Singapura, Leslie Lee.

Di hadapan Parsons, Dr. Teo-Koh Sock Miang juga menyampaikan apresiasinya kepada Natalia. “Natalia adalah sosok luar biasa yang memperjuangkan kebahagiaan atlet difabel. Kami di Singapura sangat senang ia hadir di sini,” ujarnya.

Menteri Negara Senior Singapura, Low Yen Ling turut mengungkapkan rasa terima kasih dan kebahagiaan atas kehadiran Natalia. Menurut Natalia, Sekjen ASEAN Para Sports Federation, Mayor Jenderal Wandee Tosuwan, juga mendukung penuh program 100 CTFP. Program ini sendiri merupakan kegiatan amal ke-8 MMLWF yang mengajak tokoh dunia menulis tiga pesan cinta untuk para atlet difabel.

2. Dukungan dari ratusan tokoh dunia

Natalia Tjahja berikan kartu 100 CTFP ke Jessica Long ,juara dunia para swimming asal USA. (Dok. TETO).

Hingga 21 September 2025, sebanyak 257 tokoh dunia telah bergabung dalam gerakan ini, termasuk Deepa Malik, Princess Bhutan Euphelma Choden Wangchuk, Naiyanobh Bhirombhakdi, Mayor Jenderal Wandee Tosuwan, hingga figur-figur dari Indonesia seperti Garin Nugroho, Didi Budiardjo, Rita Pusponegoro, Sylvia Hendarto, Acha Septriasa, Dwiki Dharmawan, dan banyak lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan solidaritas lintas negara dan budaya bagi para atlet difabel.

Sehari sebelum acara utama, berkat dukungan Direktur Eksekutif Singapore Disability Sports Council, Kelly Fan, Natalia menyerahkan kartu 100 CTFP kepada juara dunia para swimming, di antaranya Jessica Long (AS), Darda Sales (Kanada), Kory Puderbaugh (Polandia), dan Mallory Weggemann (AS). Natalia mengaku terharu melihat pesan para selebriti sampai ke tangan para juara paralimpik dunia.

3. Pengakuan pemerintah dan ajakan publik

Para tamu undangan berfoto bersama dalam acara privat pemerintah Singapore bersama Paralympic Singapura. (Dok. TETO).

Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, turut hadir mendukung peluncuran 100 CTFP pada 11 Juli 2025 bersama Ferrari Owners Club Singapura dan Ital Auto Singapura. Program ini bahkan tercatat di situs resmi Kementerian Luar Negeri RI sebagai bentuk pengakuan pemerintah Indonesia. Natalia menyebut Menpora Erick Thohir sebagai tokoh Indonesia pertama yang ingin ia kabari atas pencapaian ini.

Di akhir wawancara, Natalia mengajak masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta, untuk ikut serta dalam program amal Road to Give hasil kerja sama MMLWF dan Marriott Business Council Jakarta yang akan digelar 12 Oktober 2025 mendatang.

“Semua dari dan untuk Tuhan,” tutupnya.

Editorial Team