Potret bangunan di Pyongyang, Korea Utara (pexels.com/Tomoyuki Mizuta)
Bulan lalu, kementerian luar negeri Korut memperingatkan bahwa AS-Korsel akan mendapat perlawanan keras apabila menggelar latihan gabungan. Pejabat senior kementerian luar negeri Korut, Kwon Jong Gun, menyebut satu-satunya cara agar ketegangan di semenanjung Korea berkurang yaitu tarik mundur aset strategis AS dari Korsel.
Jong Gun menambahkan, Korut akan menganggap langkah AS sebagai deklarasi perang apabila tetap melanjutkan tindakan permusuhan dan provokatif di semenanjung Korea.
Retorika serupa kerap dilontarkan Korut dalam menanggapi AS-Korsel. Namun, ketegangan semakin meningkat setelah Pyongyang melakukan uji coba lusinan senjata nuklir, termasuk Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) pada akhir 2022.
Pada bulan Januari, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, mengatakan Washington akan meningkatkan pengerahan jet tempur dan pesawat pembom ke semenanjung Korea, dilansir Associated Press.