Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali mengusulkan agar kawasan Asia Tenggara (ASEAN) mulai pelan-pelan membuka pintunya untuk kedatangan warga ASEAN lainnya di tengah pandemik. Usulan yang diberi istilah "travel corridor' itu diusulkan bagi perjalanan dinas dan ekonomi. Hal itu disampaikan oleh Retno di pembukaan pertemuan Menlu se-Asia Tenggara (ASEAN Ministerial Meeting) pada Rabu, 9 September 2020.
Usulan serupa sudah pernah disampaikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika menyampaikan pandangannya di KTT virtual pertama ASEAN pada 26 Juni 2020 lalu. Menurut Jokowi, dengan dibukanya pintu kedatangan untuk pendatang secara terbatas bisa mempercepat upaya pemulihan di kawasan ASEAN.
"Usulan Indonesia untuk membuat ASEAN Travel Corridor masih terbatas untuk essential business. Per hari Rabu, usulan tersebut masih terus dibahas," ungkap Retno ketika memberikan keterangan pers virtual pada Kamis, (10/9/2020).
Akibat kondisi pandemik yang justru memburuk, pertemuan para Menlu se-ASEAN harus dilakukan melalui virtual. Kondisi pandemik di Tanah Air yang terus memburuk menyebabkan negara ASEAN menutup pintu bagi semua warga asing, termasuk dari Indonesia. Sedikitnya ada lima negara di kawasan Asia Tenggara yang menutup pintu bagi WNI yaitu Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, dan Vietnam.
Apakah penolakan negara-negara ASEAN bagi warga yang datang dari negara yang terjangkit bisa menjadi solusi bagi penyelesaian pandemik?