Jakarta, IDN Times - Investigasi dari seorang jurnalis menunjukkan bahwa militer Argentina telah dilatih untuk merencanakan invasi ke Venezuela di tahun 2019 lalu. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk melengserkan Presiden Nicolas Maduro yang dianggap sebagai seorang diktator di Venezuela.
Pada saat itu, Argentina dipimpin oleh eks Presiden Mauricio Macri yang dikenal sebagai seorang pemimpin sayap kanan. Ia dikenal memiliki pandangan yang sejalan dengan strategi AS yang berlawanan dengan Pemerintah Venezuela.
Dilansir Kawsachun News, Macri juga dituding menyuplai persenjataan ke Bolivia untuk mendukung kudeta dan melawan demonstran. Atas hal itu, Presiden Alberto Fernandez mengucapkan permintaan maaf kepada Bolivia.