Jakarta, IDN Times - Militer Myanmar telah memblokir akses internet ketika ribuan warga bergabung dalam aksi protes mengecam kudeta dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Pada 1 Februari 2021, pihak militer yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing menahan Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint. Mereka ditahan karena tudingan kecurangan pada pemilu yang dimenangi oleh Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) Suu Kyi.
Pemblokiran internet terjadi dengan konektivitas turun 16 persen dari tingkat biasa, kata kelompok pemantau NetBlocks Internet Observatory seperti dilansir BBC, Sabtu (6/2/2021).