Jakarta, IDN Times - Konflik berkepanjangan di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 mempersulit kehidupan para perempuan Palestina, karena kondisi kesehatan yang memburuk.
Perempuan di Gaza dikabarkan harus menghadapi proses menstruasi tanpa privasi dan sanitasi yang memadai. Mereka bahkan mengonsumsi tablet yang digunakan untuk menunda menstruasi, dikutip dari Al Jazeera.
Salma meninggalkan rumahnya di lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza dua minggu lalu, dan tinggal di rumah kerabatnya di kamp pengungsi Deir el-Balah di Gaza tengah. Dia mengaku menghadapi kondisi berat saat menstruasi.
“Saya mengalami hari-hari tersulit dalam hidup saya selama perang ini. Saya mendapat menstruasi dua kali dalam bulan ini, yang sangat tidak teratur bagi saya dan mengalami pendarahan hebat," kata Salma pada Senin (6/11/2023)