Jakarta, IDN Times - Polisi Moldova, pada Minggu (3/11/2024), menemukan kasus pengiriman pemilih untuk mengikuti pilpres putaran kedua di sejumlah tempat pemungutan suara di luar negeri. Aksi ini diduga dilakukan Moskow untuk memenangkan calon presiden pro-Rusia, Alexandr Stoianoglo.
Sebelumnya, pemerintah Moldova sudah menemukan kasus ancaman pembunuhan kepada warga yang akan memilih calon presiden petahana, Maia Sandu lewat pesan singkat. Selain itu, terdapat pesan untuk memberikan imbalan jika bersedia memilih calon tertentu.