Moldova: Rusia Tak Punya Hak Kritik Demokrasi Negara Lain

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova, pada Minggu (3/3/2024), menolak pernyataan Rusia terkait demokrasi di negaranya. Pihaknya menyebut Moskow tidak layak mengajarkan tentang demokrasi, sesuatu yang disebut tidak ada di negaranya.
Belakangan ini, relasi Moldova-Rusia terus memanas di tengah permintaan Transnistria kepada Moskow untuk melindungi warganya dari Chisinau. Tiraspol juga mengungkap bahwa terdapat kenaikan jumlah pemegang paspor Rusia di wilayahnya dalam beberapa tahun terakhir.
1. Chisinau sebut pemerintahannya junjung tinggi demokrasi dan kebebasan
Kementerian Luar Negeri Moldova menekankan bahwa Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Kremlin tidak punya hak moral untuk mengajarkan kepada siapapun dan negara manapun soal demokrasi.
"Negara yang memenjarakan politikus oposisi dan membunuh mereka, menyerang negara tetangganya tanpa alasan yang jelas, mereka jelas hanya menawarkan sebuah kepedihan dan tumpah darah di dunia ini," ungkapnya, dikutip Ukrainska Pravda.
Ia menambahkan, Moldova akan terus mendukung hak asasi manusia dan tidak akan menyesatkan warganya termasuk di Transnistria.
"Bergabungnya Transnistria dan integrasi dengan Moldova akan menguntungkan. Pasalnya, 70 persen ekspor produk Transnistria dipasarkan ke Uni Eropa (UE). Moldova adalah negara demokrasi yang menghargai kebebasan dan hak asasi manusia sebagai nilai utamanya," tambahnya.