Petugas memakai pakaian pelindung diri berdoa sebelum melakukan operasi desinfeksi sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus corona di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 1 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng
Sepanjang perjalanan, ia berhenti di sejumlah zona peristirahatan. Orang-orang tak percaya Mangundok akan berjalan kaki sampai rumahnya. "Di setiap jalan, polisi dan petugas keamanan lainnya yang bertugas bertanya saya mau ke mana dan saat saya katakan saya mau ke Kota Marudu, mereka tak percaya tapi saya yakinkan bahwa saya tak bergurau," tutur Mangundok.
Menariknya, seekor anjing jalanan tiba-tiba mengikutinya. Ia menamai anjing itu Hachiko seperti anjing legendaris yang loyal di Jepang. "Saya pikir dia akan meninggalkan saya saat separuh jalan, tapi ternyata dia menemani saya sampai tiba di tujuan. Itu mengapa saya putuskan mengadopsi Hachiko," kata dia.
Begitu sampai di kampung halamannya, Mangundok tidak langsung menemui orangtuanya, melainkan mengisolasi diri. "Saya tak berjumpa dengan orangtua saya ketika sampai di Kota Marudu tapi langsung menuju pondok kecil di sawah sebab in lebih aman bagi semua orang," ujar Mangundok.
Pada Selasa (7/4), hasil tes pertamanya keluar dan ia dinyatakan negatif COVID-19. Namun, Mangundok masih harus menjalani tes kedua di rumah sakit setempat. "Saya tak mau beristirahat dan bertemu keluarga saya sampai rumah sakit mengonfirmasi bahwa saya bebas dari virus itu. Untuk sekarang, Hachiko dan saya menghabiskan waktu bersama di pondok," tegasnya.