Ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/IGORN)
Moldova, yang terhimpit antara Ukraina dan Rumania, pekan lalu memperingatkan warganya untuk bersiap menghadapi musim dingin yang keras. Hal itu karena negaranya berisiko menghadapi krisis energi akut.
Negara tersebut juga menghadapi konflik separatis yang belum terselesaikan selama 30 tahun. Ini terlihat dari adanya kontingen penjaga perdamaian Rusia di Transnistria, di mana sebagian besar mereka penutur bahasa Rusia dan berbatasan dengan Ukraina barat daya.
Adapun separatis yang didukung Rusia itu menguasai dua wilayah Georgia yang memisahkan diri, yaitu Abkhazia dan Ossetia Selatan.
Pada 2008, Rusia mengatakan bahwa separatis di kedua wilayah itu berada di bawah ancaman oleh pemerintah Georgia. Lalu Moskow secara singkat menginvasi wilayah lain dari Georgia.
Di sisi lain, Bosnia pernah mengalami krisis politik terburuk sejak akhir perang balkan pada 1990-an. Saat itu, orang-orang Serbia Bosnia menantang lembaga-lembaga negara demi memperlancar upayanya untuk memisahkan diri, yang mendapat dukungan dari Rusia.
Menteri Luar Negeri Bosnia, Bisera Turkovic, yang diundang untuk bergabung dalam pertemuan NATO, mengatakan bahwa ia prihatin dengan niat Rusia terhadap negaranya.
"Kami memiliki proksi Rusia di pemerintahan kami dan perpecahan di negara kami sangat dalam," kata Turkovic.