NATO: Rusia Gunakan Musim Dingin sebagai Senjata Melawan Ukraina

Jakarta, IDN Times – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, meyakini bahwa Presiden Vladimir Putin berniat menggunakan embun beku, salju, dan es sebagai senjatanya untuk melawan Ukraina, bukan saja militernya tapi juga warga sipilnya.
"Presiden Putin sekarang mencoba menggunakan musim dingin sebagai senjata perang melawan Ukraina, ini mengerikan, dan kita perlu bersiap untuk lebih banyak serangan," katanya menjelang pertemuan dua hari menteri luar negeri NATO di Bukares, Rumania.
“Itulah alasan mengapa sekutu NATO meningkatkan dukungan mereka ke Ukraina,” tambah Stoltenberg, dilansir Al Jazeera pada Selasa (29/11/2022).
1. Kemungkinan warga Kiev akan dievakuasi
Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, mengatakan beberapa dari 3 juta penduduk di kota itu mungkin harus dievakuasi ke tempat lain. Dia khawatir mereka menjadi kelompok yang paling rentan di tengah hujan salju dan rudal Rusia.
Selama berminggu-minggu, Rusia telah menggempur fasilitas energi di sekitar Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya. Pada Senin (28/11/2022), terjadi pemadaman listrik dan air bergilir akibat serangan tersebbut.
Dengan suhu di sekitar titik beku, dan diperkirakan akan turun hingga -11 derajat celcius dalam waktu kurang dari seminggu, bantuan internasional semakin difokuskan pada barang-barang seperti generator dan trafo. Hal itu untuk memastikan agar pemadaman listrik bergilir, yang berdampak dari dapur hingga ruang operasi, berlangsung singkat dan terbatas.