Ilustrasi suasana musim dingin di Seoul, Korea Selatan. (pixabay.com/lefteye81)
Dilansir Korea Herald, Gelombang dingin melanda Korsel pada Selasa (24/1/2023) dengan suhu terendah mencapai minus 16,4 derajat celcius di Seoul. Penurunan suhu ekstrem tersebut menjadi yang terdingin sejak 1927. Saat itu, ibu kota Korsel berada di suhu minus 23,1 derajat celcius, kata Badan Meteorologi Korea (KMA).
Suhu dingin juga melanda beberapa wilayah di Negeri Ginseng. Di kota pelabuhan barat Incheon suhu mencapai minus 16,2 derajat celcius, di pusat kota Daejeon suhu minus 11,7 derajat celcius, di kota barat daya Gwangju suhu minus 8 derajat celcius, dan di kota pelabuhan tenggara Busan suhu berkisar minus 4,4 derajat celcius di pagi hari.
Selain itu, angin kencang dan hujan salju lebat telah menyebabkan banyak penerbangan dan kapal penumpang dihentikan. Wilayah yang paling terkena dampak adalah Pulau Jeju.
Menurut otoritas penerbangan, terdapat 476 penerbangan ke dan dari pulau selatan negara itu dibatalkan karena cuaca buruk. Hal ini mengakibatkan 43 ribu penumpang terdampar.
Juga, kapal penumpang yang berangkat dari Pulau Jeju dan Semenanjung Korea bagian selatan terpaksa dibatalkan imbas gelombang besar. Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan mencatat bahwa sebanyak 113 pembatalan kapal penumpang terjadi di seluruh Korsel.
Pemerintah negara itu juga telah memantau kesiapan operasi jaringan listrik negara mengingat cuaca dingin dan berakhirnya liburan akan memicu peningkatan penggunaan listrik. Pada tahun lalu, permintaan listrik melonjak menjadi 78,8 gigawatt per jam dari sebelumnya 15 gigawatt per jam yang hanya terpaut sehari setelah berakhirnya Tahun Baru Imlek.