Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Estonia (unsplash.com/@aboodi_vm)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Latvia Evika Silina mengungkapkan bahwa negara Baltik, termasuk Latvia, Lithuania, dan Estonia harus mengeluarkan pernyataan bersama soal posisinya dalam penyelenggaraan pemilu Rusia.  

Pekan lalu, Rusia sudah mengecam ketiga negara Baltik karena dianggap melakukan sabotase pemilu. Moskow pun mendesak agar ketiga negara pecahan Uni Soviet itu mau menyelenggarakan pemilu bagi warga Rusia yang menetap wilayahnya. 

Pertentangan soal penyelenggaraan pemilu ini memicu panasnya tensi antara Rusia dengan negara-negara Baltik. Ketiga negara Baltik juga terus berusaha mengurangi pengaruh Rusia dengan mendorong warga menggunakan bahasa lokal. 

1. Menolak penyelenggaraan pemilu di wilayah dudukan Rusia di Ukraina

Silina menekankan, negara-negara Baltik sedang berupaya mengkoordinasikan keputusan bersama terkait penyelenggaraan pemilu Rusia. Ia juga ikut mengecam penyelenggaraan pemilu Rusia di wilayah dudukan Moskow di Ukraina. 

"Kami menolak keras penyelenggaraan pemilu di wilayah dudukan di Ukraina. Posisi kami adalah Ukraina menjadi satu negara dan kami tidak menerima proses pemilu negara lain diselenggarakan di sana," terangnya pada Kamis (15/2/2024), dikutip ERR.

"Pada saat ini, menteri dari negara-negara Baltik sedang mencari cara untuk mencapai tujuan bersama terkait posisi dalam penyelenggaraan pemilu Rusia di masing-masing negara," sambungnya. 

2. Estonia dan Latvia protes atas masuknya pejabat dalam daftar buronan di Rusia

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di