Jakarta, IDN Times - Dalam dua pekan lebih invasi Rusia sejak 24 Februari, tentara Ukraina dengan gagah berani terus mempertahankan kota-kota dari gempuran. Bahkan Rusia yang unggul dalam armada udara, sampai saat ini belum mampu mendominasi langit Ukraina.
Selain jumlah tentara yang meningkat, keterlibatan warga sipil yang memutuskan mengangkat senjata ikut berpengaruh pada pertahanan Ukraina. Selain itu, persenjataan bantuan asing ke Ukraina juga membuat tentara Kiev lebih tangguh.
Jauh sebelum Rusia melakukan invasi, Ukraina telah mendapatkan bantuan senjata dari negara-negara Barat. Bantuan itu diberikan sebagai langkah kewaspadaan jika Rusia menyerang. Jerman adalah salah satu negara Eropa, sekaligus anggota NATO, yang awalnya menolak mengirim senjata tersebut.
Tapi ketika Rusia benar-benar melakukan serangan, bantuan senjata ke Ukraina mengalir semakin deras. Ini termasuk Jerman yang awalnya menolak dan Swedia yang sejak awal memilih netral akhirnya juga membantu Ukraina.
Negara mana saja yang mengirim senjata ke Ukraina? Berikut ini adalah penjelasannya.
