Negara Mana Saja yang Bantu Persenjataan Ukraina Lawan Invasi Rusia?

Jakarta, IDN Times - Dalam dua pekan lebih invasi Rusia sejak 24 Februari, tentara Ukraina dengan gagah berani terus mempertahankan kota-kota dari gempuran. Bahkan Rusia yang unggul dalam armada udara, sampai saat ini belum mampu mendominasi langit Ukraina.
Selain jumlah tentara yang meningkat, keterlibatan warga sipil yang memutuskan mengangkat senjata ikut berpengaruh pada pertahanan Ukraina. Selain itu, persenjataan bantuan asing ke Ukraina juga membuat tentara Kiev lebih tangguh.
Jauh sebelum Rusia melakukan invasi, Ukraina telah mendapatkan bantuan senjata dari negara-negara Barat. Bantuan itu diberikan sebagai langkah kewaspadaan jika Rusia menyerang. Jerman adalah salah satu negara Eropa, sekaligus anggota NATO, yang awalnya menolak mengirim senjata tersebut.
Tapi ketika Rusia benar-benar melakukan serangan, bantuan senjata ke Ukraina mengalir semakin deras. Ini termasuk Jerman yang awalnya menolak dan Swedia yang sejak awal memilih netral akhirnya juga membantu Ukraina.
Negara mana saja yang mengirim senjata ke Ukraina? Berikut ini adalah penjelasannya.
1. AS dan Kanada
Membantu negara konflik dengan mengirim senjata, adalah hal yang sensitif. Jadi akan banyak informasi yang mungkin disembunyikan, tentang jenis senjata dan jumlah senjata tersebut.
Tapi dalam invasi Rusia ke Ukraina, negara-negara Barat awalnya telah bersatu dan mengancam akan menjatuhkan sanksi ke Rusia. Selain itu, mereka telah mengatakan tidak akan mengirim tentara, tapi akan membantu Ukraina lewat pasokan senjata.
Amerika Serikat (AS) adalah negara yang telah lama membantu Ukraina. Bantuan diberikan sejak Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014. Dilansir Euronews, dalam satu tahun terakhir ini paket bantuan militer ke Ukraina mencapai 1 miliar euro atau Rp15,6 triliun.
Tidak banyak rincian yang diberikan senjata apa saja, tapi Ukraina pernah meminta rudal antitank Javelin. Jumlah senjata ini tak diketahui secara pasti, tapi AS juga telah mengizinkan negara-negara NATO yang memiliki senjata tersebut, untuk mengirimnya ke Ukraina.
Rudal antitank Javelin diketahui sebagai rudal yang canggih. Senjata portable yang bisa dipanggul itu, mampu menembak target sejauh 2 kilometer. Jumlah yang dikirim ke Ukraina mencapai ribuan.
Selain rudal Javelin, dilansir Al Jazeera, AS juga mengirim bantuan rudal Stinger yang termasuk jenis man-portable air-defense system (MANPADS). Ini adalah rudal yang portable, dapat dipanggul oleh seorang tentara dan digunakan untuk menargetkan pesawat tempur atau helikopter serang yang terbang rendah.
Kanada adalah negara di Amerika Utara lain yang mengirim bantuan senjata ke Ukraina untuk menghadapi invasi tentara Rusia. Kanada kabarnya mengirim peralatan pelindung militer, seperti helm dan rompi antipeluru, juga sistem senjata antitank dan amunisi.
Dilansir McLeans, bantuan senjata ke Ukraina dari Kanada juga mengalami peningkatan pada Maret. Senjata yang dikirim adalah 100 sistem senjata antitank Carl Gustav dan 2.000 roket.