Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi crowd (vecteezy.com/Siraphol Siricharattakul)
ilustrasi crowd (vecteezy.com/Siraphol Siricharattakul)

Intinya sih...

  • India sekarang resmi jadi negara dengan penduduk terbanyak di dunia, sekitar 1,46 miliar jiwa.

  • China kini menempati urutan kedua dengan jumlah penduduk 1,42 miliar jiwa.

  • Amerika Serikat punya sekitar 347 juta penduduk. Angka ini naik dengan laju 0,54% per tahun.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah kepikiran, negara mana saja yang punya jumlah penduduk terbanyak di dunia? Tahun 2025 jadi momen penting karena India akhirnya menyalip China sebagai negara paling padat penduduk. Pertumbuhan ini bukan hanya soal angka, tapi juga berkaitan dengan masa depan ekonomi, politik, bahkan tren global.

Secara keseluruhan, populasi dunia di 2025 mencapai sekitar 8,2 miliar jiwa. Angka ini akan terus bertambah setiap tahun meski laju pertumbuhannya mulai melambat.

Artinya, beberapa negara akan menghadapi tantangan besar seperti urbanisasi, kebutuhan pangan, hingga lapangan kerja. Kamu mungkin bakal kaget karena ada beberapa negara dengan laju pertumbuhan super cepat, sementara lainnya justru mengalami penurunan jumlah penduduk.

Supaya lebih jelas, yuk intip daftar 10 negara paling padat penduduk di dunia tahun 2025 berdasarkan data dari World Population Review.

1. India

ilustrasi penduduk lokal India (pexels.com/Anurag Sarkar)

India sekarang resmi jadi negara dengan penduduk terbanyak di dunia, sekitar 1,46 miliar jiwa. Pertumbuhan tahunannya sekitar 0,89%. Mayoritas penduduk masih muda, dengan usia median sekitar 28,8 tahun, sehingga India punya tenaga kerja melimpah. Urbanisasi juga semakin meningkat, meski banyak masyarakat masih tinggal di desa.

India punya tantangan besar dalam mengatur pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Namun, potensi ekonominya juga luar biasa. Bahkan diperkirakan populasinya akan mencapai puncak 1,65 miliar pada 2060.

2. China

ilustrasi China atau Tiongkok (pexels.com/zheng liang)

China kini menempati urutan kedua dengan jumlah penduduk 1,42 miliar jiwa. Bedanya, pertumbuhan di sana justru menurun sekitar -0,23%. Populasi China cenderung menua, dengan usia median 40 tahun. Hampir 67% penduduknya tinggal di kota, bikin tingkat urbanisasi sangat tinggi.

Tantangan terbesarnya adalah penurunan angka kelahiran dan peningkatan usia tua. Meski begitu, China tetap jadi kekuatan ekonomi global dan perubahan demografinya pasti akan memengaruhi tren dunia.

3. Amerika Serikat

ilustrasi kota New York, Amerika Serikat (pexels.com/Helena Lopes)

Amerika Serikat punya sekitar 347 juta penduduk. Angka ini naik dengan laju 0,54% per tahun. Faktor utama pertumbuhan populasi AS datang dari imigrasi selain kelahiran alami. Mayoritas warganya tinggal di perkotaan, sekitar 82%.

Keberagaman etnis jadi ciri khas negeri ini. Dengan wilayah luas hampir 9,15 juta km², AS punya banyak sumber daya dan kesempatan yang terus bikin negara ini jadi pusat inovasi dan ekonomi global.

4. Indonesia

ilustrasi Banten, Indonesia (pexels.com/Tom Fisk)

Indonesia berada di posisi keempat dengan 286 juta jiwa. Pertumbuhan penduduknya masih positif, sekitar 0,79% per tahun. Median usia 30 tahun menunjukkan penduduk relatif muda, dan hampir 60% tinggal di kawasan perkotaan.

Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam urbanisasi dan pemerataan pembangunan. Meski begitu, dengan populasi muda dan produktif, peluang pertumbuhan ekonominya juga sangat besar.

5. Pakistan

ilustrasi penduduk lokal Pakistan (pexels.com/Aa Dil)

Pakistan punya sekitar 255 juta jiwa di 2025. Pertumbuhannya cukup tinggi, 1,57% per tahun, salah satu yang tercepat di dunia. Median usia penduduknya sangat muda, hanya 20,6 tahun.

Faktor kelahiran tinggi, sekitar 3,5 anak per wanita, bikin pertumbuhan populasi di sana terus melesat. Meski menghadapi tantangan infrastruktur dan kemiskinan, Pakistan punya potensi besar dari bonus demografi yang dimiliki.

6. Nigeria

ilustrasi Nigeria (pexels.com/McBarth™ Obeya)

Nigeria menempati urutan keenam dengan jumlah 238 juta jiwa. Laju pertumbuhannya sangat cepat, 2,08% per tahun. Usia median hanya 18 tahun, bikin Nigeria jadi salah satu negara dengan penduduk termuda di dunia.

Pertumbuhan ini memang membawa tantangan seperti lapangan kerja dan pembangunan kota, tapi juga menciptakan tenaga kerja muda yang melimpah. Posisi Nigeria di Afrika bakal semakin strategis dengan tren ini.

7. Brazil

ilustrasi Brazil (pexels.com/Laura Villela Beauty Designer | Brasil)

Sebagai negara terbesar di Amerika Selatan, Brazil memiliki populasi sekitar 213 juta jiwa. Berbeda dengan negara sebelumnya, laju pertumbuhan Brazil relatif lambat, yaitu hanya 0,38% per tahun.

Brazil adalah negara yang sangat terurbanisasi, dengan 91,4% penduduknya hidup di daerah perkotaan. Negara ini dikenal dengan kekayaan sumber daya alam dan budaya yang beragam.

8. Bangladesh

ilustrasi penduduk lokal Bangladesh (pexels.com/Rakibul alam khan)

Bangladesh menampung sekitar 176 juta jiwa. Pertumbuhannya sekitar 1,22% per tahun. Dengan luas wilayah kecil, kepadatan penduduknya termasuk yang tertinggi di dunia, mencapai lebih dari 1.300 orang per km².

Tantangan terbesarnya adalah keterbatasan lahan, perubahan iklim, dan kemiskinan. Namun, populasi mudanya juga jadi aset penting, apalagi Bangladesh terkenal sebagai pusat industri tekstil dunia.

9. Rusia

ilustrasi Rusia (pexels.com/Lubov Tandit)

Rusia punya 144 juta penduduk, tapi angkanya menurun sekitar -0,57% per tahun. Dengan wilayah terluas di dunia, kepadatan penduduknya justru sangat rendah, hanya 9 orang per km².

Populasi menua dan rendahnya angka kelahiran jadi tantangan besar. Walau begitu, Rusia tetap punya peran besar secara geopolitik, terutama karena kekayaan sumber daya alamnya.

10. Ethiopia

ilustrasi penduduk lokal Ethiopia (pexels.com/Kelly)

Ethiopia menempati posisi kesepuluh dengan 135 juta jiwa. Laju pertumbuhannya termasuk tinggi, 2,58% per tahun. Median usia 19 tahun menunjukkan negara ini punya penduduk muda dengan potensi besar.

Namun, cepatnya pertumbuhan penduduk juga menimbulkan tantangan soal kemiskinan, infrastruktur, dan layanan publik. Meski begitu, Ethiopia terus berkembang dan dianggap sebagai salah satu negara dengan prospek menjanjikan di Afrika.

Dari daftar ini, terlihat jelas kalau India dan negara-negara berkembang di Asia serta Afrika jadi motor utama pertumbuhan populasi dunia. Sementara itu, negara seperti China dan Rusia justru menghadapi penurunan jumlah penduduk. Perubahan demografi ini bakal berpengaruh besar pada masa depan ekonomi, tenaga kerja, dan politik global.

Kalau dilihat dari tren ini, bisa jadi negara dengan populasi muda dan terus tumbuh akan punya peluang lebih besar dalam menentukan arah dunia di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team