Jakarta, IDN Times - Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena membeberkan rincian informasi terkait serangan pager di Lebanon.
Pada September 2024, Israel mengatur serangkaian ledakan terhadap perangkat komunikasi nirkabel, termasuk pager dan walkie-talkie, yang digunakan oleh kelompok Hizbullah. Sedikitnya 51 orang tewas dan hampir 3 ribu lainnya terluka dalam serangan tersebut.
“Pernyataan Netanyahu soal 'Operasi Grim Beeper' merupakan tindakan yang tidak perlu dan tidak bertanggung jawab karena membongkar metode operasional Mossad,” tulis Lapid di akun X-nya pada Selasa (29/4/2025). Ia menuduh perdana menteri tersebut membahayakan operasi intelijen di masa depan demi menarik perhatian media.