Kepala Intelijen Israel Mundur Usai Konflik dengan Netanyahu

Jakarta, IDN Times - Kepala badan intelijen internal Israel (Shin Bet), Ronen Bar mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (28/4/2025). Bar akan meninggalkan jabatannya pada 15 Juni 2025 setelah berkarier selama 35 tahun. Pengunduran diri disampaikan dalam acara memorial personel Shin Bet menjelang Hari Peringatan Israel.
Sebelumnya, Netanyahu dan kabinetnya mencoba memecat Bar pada Maret lalu. Namun, upaya pemecatan tersebut diblokir oleh Mahkamah Agung (MA) Israel. Hubungan Bar dan Netanyahu memanas setelah isu kegagalan Shin Bet mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
1. Konflik antara Bar dan Netanyahu
Melansir The Guardian, Bar telah menyampaikan surat pernyataan setebal 31 halaman kepada MA Israel. Dokumen tersebut mengungkap tuduhan bahwa Netanyahu berupaya memecatnya karena menolak setia pada PM. Bar juga menyebut Netanyahu berusaha menggunakan Shin Bet untuk memata-matai demonstran anti-pemerintah.
Netanyahu membantah semua tuduhan tersebut melalui pembelaannya ke MA. PM Israel itu mengaku telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan Bar memimpin Shin Bet serta menudingnya memolitisasi lembaga tersebut.
Shin Bet di bawah kepemimpinan Bar sedang menyelidiki dua orang kepercayaan Netanyahu. Salah satunya terkait dugaan menerima suap dari Qatar untuk mempromosikan kepentingannya di Israel. Beberapa pihak menduga, penyelidikan ini menjadi alasan Netanyahu memecat Bar.
Bar juga telah menerbitkan laporan yang mengkritik kebijakan pemerintah Netanyahu. Laporan tersebut menyebut kebijakan Netanyahu membuat Hamas mampu memperkuat diri di Gaza hingga berujung pada serangan Oktober 2023.
"Shin Bet gagal melakukan tugasnya. Sebagai kepala lembaga, saya bertanggung jawab atas kegagalan ini. Malam ini saya memutuskan untuk mundur dari jabatan kepala Shin Bet," ujar Bar, dilansir Times of Israel.
2. Netanyahu sedang mencari pengganti Ronen Bar
Netanyahu telah mewawancarai tujuh kandidat potensial untuk menggantikan Bar. Dua di antaranya merupakan mantan wakil kepala Shin Bet. Netanyahu sempat menunjuk mantan Kepala Angkatan Laut, Eli Sharvit, namun mundur 24 jam kemudian akibat tekanan politik.
MA Israel akan memutuskan nasib petisi pembatalan pemecatan Bar. Meski pengunduran diri Bar membuat kasus ini tidak lagi mendesak, pengadilan dapat mengeluarkan pernyataan prinsip soal prosedur pengangkatan dan pemecatan kepala Shin Bet.
Shin Bet sendiri memiliki tugas utama memberantas terorisme dan menginvestigasi spionase. Lembaga ini juga mengelola izin keamanan untuk ribuan posisi sensitif serta memiliki kewajiban hukum melindungi sistem demokrasi Israel.
"Shin Bet membutuhkan perlindungan institusional agar setiap pemimpinnya bisa bekerja secara independen sesuai kepentingan publik. Semua bukti telah saya sampaikan ke Mahkamah Agung. Saya berharap putusannya nanti akan menjamin independensi Shin Bet di masa depan," kata Bar.
3. Reaksi terhadap pengunduran diri
Pemimpin oposisi Yair Lapid memuji keputusan Bar mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban. Lapid mengkritik Netanyahu yang masih mempertahankan jabatannya walaupun dinilai gagal mencegah serangan Hamas.
Anggota parlemen dari partai Likud pendukung Netanyahu justru mengkritik Bar. Mereka menyebut Bar seharusnya sudah dipecat sejak 10 April 2025. Upayanya mempertahankan jabatan dianggap membahayakan keamanan nasional Israel.
Melansir Jerusalem Post, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menyambut baik pengunduran diri Bar. Sementara anggota parlemen dari partai Likud, Tally Gotliv, menuding Bar berusaha menghindar dari rasa bersalah atas tragedi Oktober 2023.
"Mereka yang memilih pelayanan publik dan pertahanan keamanan negara sebagai misi hidup, namun gagal memberikan perlindungan pada hari itu, harus menundukkan kepala dengan rendah hati di hadapan para korban yang terluka, yang disandera dan keluarga mereka," kata Bar.