Bendera Israel (pexels.com/David Rado)
Selain membahas Gaza, keduanya kemungkinan akan mendiskusikan upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi. Namun, Arab Saudi telah menghentikan pembicaraan sejak perang Gaza pecah dan bersikeras bahwa kesepakatan hanya bisa terjadi jika ada solusi bagi Palestina.
“Trump tidak memiliki tekanan pemilu, sedangkan Netanyahu menghadapi tekanan politik domestik yang besar,” kata Khalfa.
Di dalam negeri, Netanyahu menghadapi ancaman dari koalisi pemerintahannya. Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengancam akan mundur jika perang di Gaza tidak dilanjutkan setelah gencatan senjata berakhir. Jika itu terjadi, Netanyahu bisa kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.
“Jika Trump memintanya membuat konsesi untuk Palestina demi normalisasi dengan Saudi, Netanyahu harus memilih antara mempertahankan koalisinya atau memperkuat hubungan dengan AS,” ujar Touboul.
Sementara itu, negosiasi antara Israel dan Hamas terkait tahap kedua perjanjian gencatan senjata akan dimulai pekan ini. Jika berhasil, kesepakatan ini bisa membuka jalan bagi pembebasan sandera yang tersisa dan berpotensi mengakhiri perang di Gaza.