Nigeria Disebut Jalankan Program Aborsi Korban Pemerkosaan Boko Haram

Jakarta, IDN Times - Militer Nigeria dituduh telah menjalankan program aborsi massal secara rahasia kepada ribuan perempuan yang hamil. Para perempuan itu adalah korban rudapaksa yang dilakukan oleh teroris Boko Haram.
Program aborsi massal diduga sudah dilakukan selama bertahun-tahun dan telah mengakhiri setidaknya 10 ribu kehamilan.
Militer Nigeria menyangkal tuduhan itu dan mengecamnya sebagai laporan penghinaan terhadap masyarakat dan budaya Nigeria.
1. Program aborsi rahasia dan sistematis sejak 2013
Boko Haram, militan yang berafiliasi dengan jaringan ISIS, telah mengacau di Nigeria sejak 2009. Nigeria bagian timur laut menjadi basis utama operasi dan mereka telah banyak menculik lalu merudapaksa perempuan.
Militer Nigeria kemudian melakukan program aborsi secara sembunyi dan sistematis terhadap perempuan korban rudapaksa tersebut. Laporan pertama kali diluncurkan oleh Reuters pada Rabu (7/12/2022).
Dilansir VOA Africa, laporan didasarkan pada saksi 33 perempuan dan anak perempuan korban rudapaksa, lima petugas kesehatan, dan sembilan petugas keamanan yang diduga terlibat program tersebut.
"Setidaknya sejak 2013, militer Nigeria telah melakukan program aborsi rahasia, sistematis, dan ilegal di timur laut negara itu, mengakhiri setidaknya 10 ribu kehamilan di antara perempuan dan anak perempuan," kata laporan tersebut.