Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Nikaragua. (Unsplash.com/Caitlyn Wilson)
Bendera Nikaragua. (Unsplash.com/Caitlyn Wilson)

Intinya sih...

  • Pemerintah Nikaragua memutus hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk kutukan terhadap aksi militer di Gaza.
  • Anggota dewan Nikaragua mengutuk aksi militer Israel dan mendesak pemerintah untuk memutus hubungan diplomatik dengan rezim Zionis tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Nikaragua, seperti yang diperintahkan Presiden Daniel Ortega, mulai memutus hubungan diplomatik dengan Israel. hal itu diungkapkan Wakil Presiden Nikaragua, Rosario Murillo.

"Presiden kami telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk menjalankan permintaan parlemen nasional dan mulai memutus hubungan diplomatik dengan pemerintah Nazi dan pelaku genosida yaitu Israel," kata Wapres Murillo kepada saluran televisi pemerintah Canal 4, dikutip dari ANTARA, Sabtu (12/10/2024).

1. Anggota Dewan kutuk aksi Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (X/Netanyahu)

Pada Jumat kemarin pagi, digelar juga sidang rutin Majelis Nasional Nikaragua, di mana para anggota dewan mengutuk sekaligus menolak aksi militer Israel.

Para anggota dewan itu juga mendesak pemerintah Nikaragua agar memutus hubungan diplomatik dengan rezim Zionis tersebut.

2. Jumlah korban tewas di Gaza mencapai 42 ribu orang

sudut kota Gaza. (unsplash.com/Emad El Byed)

Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, semalam, korban tewas di seluruh Gaza sudah mencapai 42.065 orang.

Selain itu, korban terluka juga mencapai 97.886 ribu orang, yang mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.

3. Israel bombardir sekolah di Gaza tengah

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi. (x.com/Israel Defense Forces)

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 28 orang yang berlindung di sekolah yang saat ini menjadi kamp penampungan. Sekolah ini terletak di Deir al-Balah, Gaza tengah.

Serangan terhadap sekolah Rafidah ini juga melukai 54 warga Palestina, menurut laporan dari Bulan Sabit Merah Palestina. Israel kembali mengklaim bahwa ada pejuang Hamas yang beroperasi di dalam kompleks sekolah.

“Kami sudah melakukan penyerangan yang meminimalisir warga sipil,” kata pernyataan militer Israel.

Editorial Team