unsplash.com/ Jason Blackeye
Menurut kesepakatan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, Perusahaan nuklir asal Rusia, Rosatom akan menjadi penanggung jawab dalam pendanaan dan pembangunan reaktor nuklir di wilayah Dabaa itu.
Rosatom akan membangun empat buah reaktor nuklir generasi ketiga yang masing-masing memiliki kapasitas produksi energi sebesar 1200 megawatt. Secara total maka empat reaktor nuklir itu akan mampu menyuplai kebutuhan energi Mesir sebesar 4800 megawatt jika beroperasi secara normal dan optimal.
Pembangunan kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Mesir ini akan membuka lowongan kerja yang cukup besar di Negara itu.
Mega proyek pembangunan fasilitas nuklir pembangkit listrik itu diperkirakan akan mampu menyerap tak kurang dari 50 ribu tenaga kerja di Negara itu, demikian seperti dilaporkan oleh laman Egypt Today.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi di Negara ujung Afrika itu, energi nuklir menjadi rencana penting pemerintah Mesir.
Energi nuklir adalah bagian dari pemerintah setempat untuk melakukan diversifikasi terhadap sumber energinya. Sehingga tidak hanya bergantung pada sumber energi fosil. Upaya untuk melakukan diversifikasi sumber energi ini diharapkan akan menjadi upaya yang efektif bagi Mesir, untuk mencegah terjadinya krisis energi di masa depan yang diakibatkan oleh adanya kelangkaan energi listrik.