Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Présiden Guinea, Jenderal Mamadi Doumbouya. (facebook.com/mamadidoumbouyaprg)

Jakarta, IDN Times - Koalisi Oposisi Guinea (ANAD), pada Minggu (19/5/2024), mendesak agar junta militer mengembalikan kekuasaan ke tangan sipil. Pihaknya pun menyerukan kepada pemerintahan transisi untuk segera mengumumkan jadwal pemilu di negara Afrika Barat tersebut. 

Guinea sudah dikuasai junta militer sejak September 2021 setelah peristiwa kudeta militer untuk menggulingkan Alpha Condé. Setelah itu, Guinea dipimpin oleh Presiden militer Mamady Doumbouya sampai saat ini. 

1. Mendesak junta militer serahkan kekuasaan pada akhir tahun

Komisaris Komunikasi ANAD, Souleymane Souza Konate, mengatakan bahwa ada ancaman junta militer tidak menghormati kesepakatan untuk mengembalikan kekuasaan ke tangan sipil. 

"Dalam beberapa waktu terakhir, kami melihat adanya keinginan keras dari junta militer (CNRD) untuk mengambilalih kekuasaan. Mereka masih memiliki keinginan berkuasa dan menyita seluruh kebebasan kolektif maupun setiap individu di negara kami," tegasnya, dikutip RFI

Sebelumnya, sudah ada kesepakatan antara ECOWAS dan junta militer Guinea untuk mengembalikan kekuasaan ke tangan sipil. Di dalamnya, junta militer berjanji menyerahkan kekuasaan tidak lebih dari 31 Desember 2024. 

Souza Konate menyebut terdapat keinginan junta militer untuk kembali mengubah jadwal tersebut dengan dalih belum selesainya transisi pemerintahan. Ia pun menyerukan agar warga mengadakan demonstrasi jika junta militer tidak memenuhi janjinya. 

2. Klaim Guinea terancam selama berada di bawah kekuasaan militer

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di