Ilustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)
Norwegia adalah salah satu negara di Skandinavia yang tidak masuk keanggotaan blok Uni Eropa (UE). Negara itu adalah salah satu negara terkaya di dunia, dan juga negara yang memiliki hasil minyak bumi dan gas terbesar di Eropa.
Selama kampanye pemilu, fokus utama yang jadi pembahasan adalah isu transisi energi menuju Norwegia yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi energi fosil.
Padahal, sektor minyak menyumbang 14 persen PDB Norwegia dan mengambil 40 persen dari total nilai ekspor. Sektor minyak juga secara langsung mengakomodir sekitar 5 persen tenaga kerja atau sekitar 160.000 pegawai.
Di sisi lain, masyarakat Norwegia adalah salah satu konsumen di dunia yang paling sadar iklim. Sebagian besar pembelian mobil baru masyarakat tersebut adalah mobil listrik.
Pada awal tahun 2021 ini, The Guardian mencatat bahwa penjualan mobil baru di Norwegia telah didominasi mobil listrik dan mobil bertenaga fosil seperti bensin dan diesel telah kalah jauh. Bahkan Norwegia mencatatkan diri sebagai negara pertama yang penjualan mobil listriknya jauh lebih besar dari pada mobil bertenaga fosil.
Menanggapi isu transisi energi, dilansir Al Jazeera, Gahr Store sendiri juga telah menyerukan transisi bertahap untuk mengakhiri eksplorasi dan eksploitasi minyak. Dia juga mengatakan pemerintahannya akan fokus pada pengurangan emisi karbon sesuai dengan Perjanjian Paris 2015.