bunga berkabung atas wafatnya Ratu Inggris (Twitter.com/The Royal Family)
Inggris adalah salah satu negara kekuatan kolonial utama. Negara tersebut memiliki banyak wilayah jajahan di dunia, membentang dari mulai Afrika, Asia, Amerika Latin hingga Karibia.
Warisan kolonialisme Inggris, dari mulai perbudakan, kekejaman fisik, hingga penjarahan artefak bersejarah, masih dikenang oleh banyak rakyat di negeri bekas jajahan.
Di Afrika, beberapa orang Kenya tidak bisa mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Ratu Elizabeth II. Alice Mugo, seorang pengacara di negara itu, mengunggah foto dari tahun 1956, empat tahun setelah Ratu Inggris menduduki singgasana.
Melansir Associated Press, dokumen tersebut adalah pemandangan suram kamp-kamp yang berisi orang Kenya yang tertindas. Mereka dipaksa meminta izin Inggris hanya untuk pergi dari satu tempat ke tempat lainnya pada saat itu.
"Sebagian besar kakek-nenek kami tertindas. Aku tidak bisa berduka," kata Mugo dalam unggahan akun media sosialnya.
Tapi, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta mengabaikan masa lalu pahit tersebut. Ayahnya, Jomo Kenyatta, adalah pejuang yang dipenjara selama pemerintahan Ratu Inggris. Kenya meraih kemerdekaan dari Inggris pada 12 Desember 1963.