Jakarta, IDN Times - Kemunculan ratusan anak yang tiba-tiba mengalami peradangan hati atau hepatitis, kini menjadi sorotan dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan peristiwa ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena menyerang anak-anak di beberapa negara di Amerika, Eropa dan Asia.
Dikutip dari data yang dimiliki stasiun berita Channel News Asia (CNA), per 21 April 2022, sebanyak 169 kasus hepatitis misterius telah ditemukan di 12 negara. Sebanyak 114 kasus ditemukan di Inggris. Banyak di antara mereka yang berusia di bawah 10 tahun.
Bahkan, menurut data WHO, sebanyak 17 anak membutuhkan proses transplantasi hati agar bisa pulih. Satu pasien di antaranya meninggal dunia.
Sementara, di Indonesia, tiga pasien anak yang sempat dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, meninggal dunia. Diduga mereka mengalami hepatitis akut tanpa diketahui penyebab pasti dalam kurun waktu dua pekan terakhir.
Menurut pengajar ilmu biomedis di Universitas Hull, Inggris, Cheryl Walter, yang menjadi kekhawatiran para ahli kesehatan, yakni penyakit ini menimpa pada anak-anak yang sehat. Satu pasien anak diduga terpapar hepatitis akut itu melalui adenovirus.
Berdasarkan Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris, adenovirus merupakan zat pathogen yang umum ditemukan dari kasus di Negeri Ratu Elizabeth itu. Menurut badan tersebut, berdasarkan hasil investigasi sementara, melonjaknya kasus hepatitis akut bisa jadi disebabkan infeksi dari adenovirus.
"Tetapi, penyebab lainnya masih terus diinvestigasi secara aktif," ungkap Walter.
Beberapa jenis adenovirus juga digunakan dalam pembuatan vaksin COVID-19. Sehingga, banyak warganet yang mempertanyakan apakah penyakit hepatitis akut ini meningkat karena efek samping dari vaksin virus corona? Apa temuan di Inggris terhadap pertanyaan warganet itu?