Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada Hepatitis Akut, IDI dan IDAI Minta Masyarakat Jaga Prokes

National Hemophilia Foundation

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau kepada masyarakat, terutama orang tua dan anak-anak, untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama masa mudik Lebaran tahun ini.

Imbauan itu disampaikan PB IDI dan IDAI sebagai respons atas peristiwa Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak dan telah dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan kasus ini terus bertambah. Tercatat, ada lebih dari 170 kasus dilaporkan dan terjadi di lebih dari 12 negara.

1. Imbauan juga disampaikan ke para tenaga kesehatan

Ilustrasi tenaga medis COVID-19 saat mengenakan APD, termasuk masker. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi, turut mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan mewaspadai Hepatitis Akut ini.

"Kami meminta agar seluruh Organisasi Profesi Medis di bawah IDI, seluruh dokter, dan tenaga Kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas kesehatan tingkat pertama, yakni Puskesmas, Posyandu, Klinik praktek mandiri, serta dokter praktek perorangan juga mewaspadai setiap gejala Hepatitis pada anak dan dewasa," tutur Adib, dalam keterangan resmi yang diperoleh IDN Times, Selasa (3/5/2022).

2. Belum diketahui penyebab Hepatitis Akut

ilustrasi virus hepatitis (scientificanimations.com)

Kendati belum diketahui penyebabnya sampai saat ini, Hepatitis Akut memiliki gejala antara lain seperti perubahan warna urin menjadi gelap dan atau feses menjadi pucat, kulit berwarna kuning, gatal-gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, demam tinggi, mual, muntak, nyeri perut, lesu, dan atau hilang nafsu makan, dan kejang.

Sementara dari pemeriksaan Laboratorium tidak ditemukan virus Hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau Adenovirus. Oleh karena itu, pemeriksaan pathogen (biologis maupun kimiawi) perlu dilakukan lebih lanjut.

3. Hal yang perlu dilakukan masyarakat

Ilustrasi mencuci tangan (IDN Times/Saifullah)

Di sisi lain, Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, meminta agar seluruh dokter anak dan residen dokter anak juga turut mengawasi apabila gejala tersebut muncul pada pasiennya.

Piprim mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan hati-hati serta mencegah infeksi dengan melakukan hal sebagai berikut:

  • Mencuci tangan.
  • Meminum air bersih yang matang.
  • Makan makanan yang bersih dan matang penuh.
  • Membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya.
  • Menggunakan alat makan sendiri-sendiri.
  • Memakai masker dan menjaga jarak.

"Agar mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual atau muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran atau kejang, lesu, dan demam tinggi untuk diperiksa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," kata Piprim.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us