Jakarta, IDN Times - Ahli epidemiologi China memprediksi, puncak gelombang COVID-19 di Negeri Tirai Bambu akan berlangsung dua hingga tiga bulan kedepan. Kemudian, wabah diperkirakan menyebar ke daerah pedesaan yang minim fasilitas medis.
Dilansir Reuters, infeksi diperkirakan akan melonjak karena ratusan juta orang pergi ke kampung halaman untuk liburan Tahun Baru Imlek pada 21 Januari. Sebelum pandemik, liburan Imlek umumnya memicu eksodus besar-besaran.
Pada bulan lalu, otoritas China mencabut aturan ketat nol COVID-19 setelah diprotes warganya. Pihaknya juga kembali membuka perbatasannya pada minggu lalu.