Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasukan Hamas (mfa.gov.il/Israel Ministry of Foreign Affairs)

Jakarta, IDN Times – Pakar militer Yair Ansbacher mengomentari strategi yang digunakan Hamas dalam perang melawan Israel. Menurutnya, tindakan Hamas berupaya mengulur waktu dan menjatuhkan Israel dalam sanksi ekonomi global.

”Semakin banyak waktu yang dibutuhkan Israel untuk (melawan Hamas) kecaman internasional akan semakin meningkat. Demikian harapan Hamas, sampai pada titik di mana Israel akan dikenai sanksi. Inilah yang Hamas andalkan,” ungkap Ansbacher dikutip Jerussalem Post, Selasa (6/2/2024).

Penggunaan taktik gerilya dengan menggunakan terowongan oleh Hamas diduga kuat untuk membuat manuver Israel kian lambat. Akibatnya, simpati dunia internasional bermunculan selama aksi militer Israel.

1. Seperti bernegosiasi dengan Adolf Hitler

Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Terkait upaya perundingan yang dimediasi oleh Qatar belakangan ini, Ansbacher berpendapat agak sulit melakukannya. Ia mengandaikannya seperti bernegosiasi dengan mantan kanselir Jerman Adolf Hitler.

"Melakukan perundingan selama perang melalui mediasi Qatar adalah seperti membuat kesepakatan dengan Adolf Hitler melalui mediasi Adolf Eichmann. Qatar adalah pihak yang membangun, memediasi, mendanai, dan memberikan dukungan ideologis kepada Hamas,” katanya.

Ansbancher menambahkan, mediasi melalui pihak Qatar akan memungkinkan Hamas untuk mengusulkan pembebasan warga Palestina yang ditawan Israel, serta berbagai usulan yang tidak masuk akal lainnya.

“Pendekatan mereka tidak nyambung, tidak terikat, dan gila. Mereka menganggap kesepakatan sebagai kemenangan bagi diri mereka sendiri,” sambung dia.

2. Dimediasi Mesir dan Qatar

Editorial Team

Tonton lebih seru di