Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bendera Pakistan (freepik.com/user5742774)
Ilustrasi Bendera Pakistan (freepik.com/user5742774)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Pakistan pada Sabtu (21/6/2025) mengusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai kandidat Nobel Perdamaian 2026 atas perannya meredakan konflik bersenjata India-Pakistan pada Mei 2025.

Langkah ini menarik perhatian internasional, terutama karena dilakukan di tengah ketegangan global, termasuk konflik antara Israel dan Iran. Analis menduga langkah ini juga bertujuan memengaruhi kebijakan Trump terkait kemungkinan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

1. Trump diklaim berperan dalam gencatan senjata India-Pakistan

Konflik India-Pakistan meletus setelah serangan teroris di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, pada 22 April 2025, yang menewaskan 26 orang. India merespons dengan Operasi Sindoor pada 7 Mei, menyerang kamp militan di wilayah Pakistan. Pertempuran berlangsung selama empat hari hingga gencatan senjata diumumkan pada 10 Mei.

Trump mengklaim telah memediasi kesepakatan damai tersebut. Pemerintah Pakistan menyebut Trump berperan krusial.

“Presiden Trump menunjukkan keberanian strategis dan diplomasi luar biasa, mencegah konflik nuklir yang bisa berujung katastrofi,” kata juru bicara pemerintah Pakistan.

Namun, India membantah peran AS.

“Trump memang berbicara dengan Perdana Menteri (Narendra) Modi dan pemerintah Pakistan. Tapi India tidak pernah menerima mediasi pihak ketiga,” ujar Sekretaris Luar Negeri India Vikram Misri.

2. Manuver politik di balik nominasi

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di