Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Angin Topan (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Angin Topan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Pakistan dan India tengah bersiap menghadapi ancaman topan besar pertama di tahun ini, yakni Topan Biparjoy. Pada Senin (12/6/2023), otoritas berwenang Pakistan memerintahkan sekitar 80 ribu penduduknya untuk dievakuasi dan mengerahkan personel penyelamat.

Topan Biparjoy akan datang dari Laut Arab dan mengarah ke provinsi Sindh di Pakistan selatan. Topan tersebut juga diperkirakan akan menyapu garis pantai negara bagian Gujarat di India barat. Topan diperkirakan akan mulai menghantam pada Kamis dan dapat mencapai kecepatan angin maksimum hingga 200 kilometer per jam.

1. Perintah evakuasi sebagai pencegahan terjadinya korban jiwa

Militer Pakistan dikerahkan untuk bantu evakuasi penduduk. (Twitter.com/Sameer Alnamri)

Pakistan telah berulangkali menghadapi bencana alam yang mematikan. Sebelumnya, banjir besar di negara itu telah menewaskan ribuan orang yang memicu Islamabad harus meminta bantuan internasional.

Kini, Pakistan bersiap untuk menghadapi bencana alam lain, yakni Topan Biparjoy. Dilansir Associated Press, personel penanggulangan bencana telah dipersiapkan untuk dikerahkan ke daerah dan kota padat penduduk yang jadi jalur badai.

Wilayah yang kemungkinan terdampak adalah Karachi dan dua pelabuhan besar di India yakni Mundra dan Kandla. Pejabat tertinggi di provinsi Sindh, Pakistan, Murad Ali Shah, memeritahkan untuk mengevakuasi sekitar 80 ribu orang ke tempat yang aman.

"Kami tidak akan meminta, tetapi memerintahkan mereka untuk mengungsi," kata Ali Shah.

2. India bersiap hadapi bencana topan

Pada Senin sore, Inam Haider Malik yang menjadi kepala Badan Penanggulangan Bencana Pakistan, diberitahu bahwa topan Biparjoy telah berada sekitar 600 kilometer selatan Karachi. Saat ini sekitar 2.000 orang telah dievakuasi dari daerah Shah Bandar, sebuah kota nelayan yang berada di barat Gujarat.

Dilansir Al Jazeera, Departemen Meteorologi India telah memberikan saran kepada komunitas nelayan untuk menghentikan operasi. Ini khususnya mereka yang mencari ikan di pesisir Saurashtra dan Kutch di Gujarat dan memerintahkan mereka untuk mengungsi.

Mundra dan Kandla, dua pelabuhan terbesar India berada di teluk Kutch. Kilang minyak Jamnagar, terbesar di dunia, berada di wilayah Saurashtra dan kedua wilayah itu merupakan daerah jalur badai.

Sejak Sabtu malam, pelabuhan Pipavav telah ditangguhkan operasionalnya karena kondisi cuaca yang buruk. India sendiri telah membentuk tujuh tim Pasukan Tanggap Bencana Nasional dan 12 tim lain dari Pasukan Tanggap Bencana negara bagian untuk dikerahkan mempersiapkan diri.

3. Efek buruk perubahan iklim

PM Pakistan Shehbaz Sharif (Twitter.com/Prime Minister's Office)

Di Pakistan, cuaca buruk hujan lebat dan angin kencang telah menewaskan 27 orang di bagian barat laut negara itu pada Sabtu. Dari jumlah itu, delapan korban tewas merupakan anak-anak.

Muhammad Ali Malkani, anggota parlemen provinsi Sindh, mengatakan evakuasi telah diputuskan bagi penduduk yang tinggal hingga delapan kilometer ke wilayah pedalaman, katanya dikutip dari RFI.

"Tidak diragukan lagi, ini adalah efek buruk dari perubahan iklim," kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.

Pakistan merupakan salah satu negara terpadat kelima di dunia. Total penduduk sekitar 220 juta orang. Negara itu hanya bertanggung jawab atas 0,8 persen emisi gas rumah kaca global namun menanggung akibat parah dari perubahan iklim. Pakistan juga menempati peringat tinggi sebagai negara rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem yang semakin parah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorPri Saja