Jakarta, IDN Times - Dalam sebuah buku otobiografi yang akan diterbitkan, Pangeran Harry dari Inggris mengakui telah membunuh 25 orang selama tugas militer di Afghanistan.
Harry bertugas pertama kali di Afghanistan pada 2007-2008, kemudian kembali bertugas pada 2012-2013.
Dalam pengakuan tersebut, Harry tidak bangga dengan pencapaiannya, tapi juga tidak malu telah melakukannya. Baginya, menetralisir musuh seperti mengeluarkan bidak catur dari papan. Dia membenarkan tindakannya karena kelompok militan telah melakukan serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS).