Parlemen Mesir Usulkan Perpanjang Masa Jabatan Presiden

Kairo, IDN Times - Parlemen Mesir mengusulkan perpanjangan masa jabatan presiden. Saat ini, seorang presiden boleh menjabat selama dua periode di mana masing-masing selama empat tahun.
Dalam usulan yang disampaikan pada Minggu (3/2), para anggota parlemen ingin agar satu periode diperpanjang menjadi enam tahun. Butuh waktu lama untuk mengamandemen aturan ini. Namun, jika disahkan, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi bisa menjabat sampai 2034.
1. Mosi dari parlemen sudah sampai ke ketua parlemen
Seperti dilaporkan Reuters, Ketua Parlemen Mesir Ali Abdelaal mengaku bahwa dirinya telah menerima mosi amandemen konstitusi dari para anggotanya. Ia dilaporkan tidak mau menjelaskan detil dari mosi tersebut.
Kepala blok parlemen Dukung Mesir Abdel-Hadi al-Qassabi yang menyonspori amandemen itu mengatakan perubahan yang dimaksud termasuk memperpanjang periode jabatan presiden.
2. Anggota parlemen beralasan itu untuk menjaga stabilitas
Bagi mereka yang mengusulkan dan mendukung amandemen konstitusi, perpanjangan durasi kekuasaan kepala negara menentukan situasi politik dan ekonomi dalam negeri. "Untuk berusaha menjaga stabilitas dan menyelesaikan rencana-rencana pembangunan, ada usulan untuk memperpanjang periode presiden hingga enam tahun," ujar Qassabi.
3. el-Sisi dimungkinkan mencalonkan diri lagi apabila amandemen terjadi
Menurut media Qatar yang berlokasi di London, Middle East Eye, para anggota parlemen itu ingin membuat perubahan agar memungkinkan el-Sisi mencalonkan diri lagi. Dengan aturan sekarang, periode el-Sisi berakhir pada 2022. Seandainya ia diizinkan untuk ikut Pemilu lagi, rezim militer akan berkuasa sampai 2034.
4. Butuh persetujuan dua pertiga anggota parlemen agar amandemen sah
Agar amandemen berlangsung, mosi harus disetujui oleh dua pertiga dari 596 anggota parlemen. Setelahnya, keputusan harus diambil melalui referendum yang melibatkan warga Mesir. Wall Street Journal sendiri melaporkan bahwa mosi saat ini sudah ditandatangani lebih dari 100 anggota parlemen. Mayoritas mendukung el-Sisi, dan hanya 10 orang saja yang secara terbuka menjadi oposisi.
5. Anak el-Sisi dilaporkan terlibat dalam proses pengajuan mosi
Media independen Mesir, Mada Masr, melaporkan bahwa diskusi tentang amandemen dilakukan oleh lembaga intelijen (General Intelligence Service), parlemen dan pejabat-pejabat dari kantor presiden. Diskusi sendiri terjadi di markas intelijen.
Bahkan, media itu juga memberitakan bahwa anak el-Sisi yang bernama Mahmoud el-Sisi--kini menjadi pejabat senior di badan intelijen--memimpin diskusi itu di bawah pengawasan langsung dari General Intelligence Service, Abbas Kamel.
el-Sisi sendiri pertama kali terpilih sebagai presiden pada 2014. Ia mampu melakukannya dengan bantuan militer yang menggulingkan pemimpin terdahulu, Mohamed Morsi. Pada 2018, mantan pimpinan tentara itu kembali terpilih dengan 97 persen suara.